WahanaNews-Labuanbajo | Warga di Desa Wisata Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, mengeluh jaringan telepon dan internet terganggu bahkan tidak ada sama sekali sejak pemasangan menara Based Tranceiver Station (BTS) dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo, pada tahun 2021.
Feliks Janggu, warga Desa Cunca Wulang, menuturkan, sejak adanya menara BTS Bakti Kominfo, jaringan telepon seluler untuk ponsel selain smartphone justru hilang total.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
"Kalau di sini, handphone yang bukan Android sekarang tidak ada guna. Tidak bisa telepon karena tidak terkoneksi dengan jaringan. Kalau keluar dari sini baru bisa terkoneksi dengan jaringan telepon. Itu anehnya," tutur Feliks saat dihubungi wartawan, Senin malam.
Selain itu, lanjut dia, sebelumnya jaringan internet di dekat tower tersebut berjalan lancar.
Namun setelah dibangun tower BTS, jaringan malah menjadi lelet dan baru akan lancar jika keluar dari wilayah jangkauan tower BTS, seperti di sekitar hutan Cunca Wulang.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
"Kalau tertulis di layar handphone Telkomsel kemudian 4G penuh, pasti layanan internetnya lancar. Tetapi kalau tertulis Telkomsel-Bakti, meski penuh 4G, layanan internet tidak lancar," ujarnya.
Warga, kata dia, mengaku bingung dengan hal itu. Sebab, kehadiran tower BTS Kominfo tersebut untuk memperlancar akses internet di desa-desa, justru membuat jaringan menjadi eror.
"Kita berharap Kemenkominfo bisa mengecek kondisi seperti ini di lapangan. Ini jadinya bukan untuk memudahkan akses, malah menyusahkan. Apalagi ini kan daerah wisata. Mesti diperhatikan serius masalah jaringan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Setahu, menyampaikan terima kasih kepada warga desa Cunca Wulang yang telah menyampaikan terganggunya jaringan internet dan telepon di kawasan wisata itu.
Ia berjanji akan menindaklanjuti laporan warga tersebut ke pihak Bakti Kominfo.
"Esok kita ke Bakti Kominfo melaporkan hal ini," kata Paulus saat dihubungi. [rda]