WahanaNews-Labuanbajo | Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung dan Bank Indonesia NTT menggelar program Like Exotic NTT. Program Like Exotic NTT ini bertujuan untuk mengakomodir produk ekraf di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Diharapkan program ini dapat meningkatkan kualitas pemasaran produk ekraf melalui kemasan desain produk yang siap untuk dipamerkan pada ajang KTT G20 tahun 2022 di Labuan Bajo. Program Like Exotic NTT ini akan dilakukan pengembangan produk dan kemasan pada 20 pelaku usaha di bidang kerajinan dan kuliner.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Nantinya, mereka akan didampingi oleh tiga mentor desain profesional serta 10 tenaga ahli desain dan 10 mahasiswa lintas program studi Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Tahap awal telah dilalui pada 25 Mei 2022 lalu dengan sebanyak 20 UMKM telah lolos seleksi.
Pada awal Juni 2022 juga akan diawali webinar mentoring dari tiga ahli desain kemasan, kuliner dan kriya dilanjutkan dengan workshop serta matching antara UMKM dengan desainernya. Hasil akhir yang didapat oleh UMKM nantinya berupa desain kemasan produk dan bantuan kemasan.
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan harapannya terlait program Like Exotic NTT agar dapat menjadi peluang untuk promosi produk unggulan NTT.
Baca Juga:
Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi
"Program Like Exotic NTT kali ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi rekan-rekan pelaku ekonomi kreatif NTT untuk mengambil bagian dalam kebangkitan industri ekraf yang dapat mempromosikan produk-produk unggulannya dan menjadi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan," ujar Menparekraf seperti dikutip dari siaran pers, Senin (30/5/2022).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan side meeting Konferensi Tingkat Tinggi G20 merupakan momentum yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Produk-produk khas NTT seperti kopi, kain tenun NTT yang memiliki pattern dan simbol yang berbeda-beda tiap kabupaten akan menarik perhatian para tamu dan delegasi G20, asalkan baik kualitas produk maupun packagingnya berstandar.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina menyampaikan bahwa pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan salah satu titik penting dalam pengembangan sebuah destinasi. Terlebih lagi dalam menyiapkan Labuan Bajo sebagai pintu gerbang pariwisata NTT.