WahanaNews-Labuanbajo | Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat, Theresia Asmon mendorong para pelaku UMKM untuk mengembangkan produk turunan kerajinan tangan (kriya) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Selasa (19/4/22).
"Kebutuhan pasar saat ini produk turunan kriya seperti aksesori tali masker, tas, anting, dan lainnya. Kebanyakan UMKM itu masih kirim bahan mentah ke Jawa," katanya.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat itu menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan, para UMKM masih mengirim bahan mentah seperti kain tenun ke Jawa, lalu menerima kembali dalam bentuk aksesori.
Padahal, menurut dia, seharusnya UMKM lokal bisa melakukan pengolahan produk turunan tenun itu sendiri.
Meskipun ada beberapa UMKM yang sudah mencoba hal tersebut, Theresia menilai kualitas produk belum terlalu bagus.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Sehingga, pihaknya melakukan advokasi ke Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk mendukung pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM.
Menurutnya, pelatihan yang diberikan tidak sebatas bagi penenun untuk peningkatan kualitas produk dan warna kain, tapi juga kualitas dari produk turunan berupa aksesori.
"Kami juga membuka jaringan ke penjahit lokal yang biasanya hanya menerima jahitan fesyen pakaian untuk mulai merambah produk turunan kriya. Dengan adanya pelatihan serta pendampingan itu, kita berharap UMKM di Manggarai Barat bisa memproduksi turunan kriya dengan harga yang murah dan terjangkau," katanya.