“saya berharap rumah sakit ini cepat selesai dan bisa sesegera mungkin difungsikan supaya cepat terbangun dan cepat digunakan oleh seluruh warga yang ada di Manggarai Barat secara khusus begitu juga masyarakat dimana saja berada. Rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit rujukan di NTT," ujar Bupati bumi Komodo tersebut
Sementara itu staf khusus Menteri Kesehatan bidang Tata kelola pemerintahan Ronald Mujur mengatakan, pembangunan gedung Wings Internasional ini harus diselesaikan sesuai waktunya pada tahun 2022 ini dan dengan kualitas bagus, sehingga pada tahun 2023 Kementrian Kesehatan akan fokus pada pemenuhan fasilitas pelengkap serta tenaga kesehatan
Baca Juga:
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Klasis GPI Papua Hiren Kokah, Yohana Hindom: "Membangun Anak-Anak Tuhan Di Atas Negeri"
"Di luar Jawa memang akses kelayanannya susah, sehingga di tahun 2023 dan 2024 kita akan mulai dengan pemenuhan infrastruktur dan dokter untuk empat dokter dengan empat jenis penyakit utama jantung, kanker, stroke dan ginjal," ungkap Ronald
Menurutnya untuk labuan Bajo dropping empat stratifikasi itu akan menunggu pembangunan Wings Internasional karena gedung eksisting RSUD Komodo belum cukup, baik dokter maupun fasilitasnya tidak cukup di drop.
"Makanya nanti saya sudah kepikiran untuk yang 2023 itu bisa didrop dari perencanaan yang stratifikasi itu tadi untuk empat penyakit utama.” jelasnya
Baca Juga:
Kapolda Kaltara Lakukan Peletakan Batu Pertama Pada Pembangunan Gedung Bhayangkari Kaltara
Konsultan Manajemen Konstruksi proyek PT Nindya Karya Persero menyebutkan, bangunan Gedung Wings Internasional ini nantinya terdiri dari 5 masa bangunan dengan total bangunan yang dibangun adalah seluas 12.000 meter persegi diatas area lahan seluas 5 Hektar.
Bangunan pertama yakni gedung D, bangunan seluas 2.000 meter persegi, terdiri atas bangunan 2 lantai yang akan difungsikan sebagai ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Berikutnya bangunan gedung E yang difungsikan sebagai Ruang Rawat Inap berupa bangunan 4 lantai seluas 8.725 meter persegi.
Kemudian gedung H yang difungsikan sebagai ruang power house berupa bangunan satu lantai seluas 375 meter persegi, selanjutnya bangunan gedung I yang akan difungsikan sebagai ruangan IPAL berupa bangunan satu lantai seluas 400 meter persegi serta bangunan terakhir adalah gedung C yang difungsikan sebagai ruang pompa dan GWT (Ground Water Tank) berupa bangunan satu lantai seluas 500 meter persegi.