Oleh karena itu, peran Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar menjadi sangat penting bagi pelaku pariwisata di Labuan Bajo.
Hal ini juga berguna untuk meningkatkan daya tarik wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia pasca Covid-19.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025, Tiba di Brasil dengan Sambutan Militer
Ngadiman, Ketua Umum Asparnas, yang juga ikut meresmikan program ini, turut senang menyambut Cakap sebagai mitra dari kerja sama tersebut.
“Pemanfaatan teknologi dapat digunakan untuk memulihkan dan membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia, terutama dalam meningkatkan kemampuan dari SDM sektor pariwisata di bidang bahasa asing. Kami menyasar Labuan Bajo agar masyarakat di sini memperoleh akses pembelajaran teknologi yang berkualitas secara mudah. Cakap sebagai EdTech merupakan mitra yang tepat dalam memberikan akses pembelajaran ini. Kami berharap Asparnas juga dapat menyasar daerah wisata Indonesia yang lain yang membutuhkan,” ungkap Ngadiman.
Jonathan Dharmasoeka, Chief of Business Cakap, mengatakan bahwa Cakap sebagai platform pembelajaran online, memiliki misi memperluas akses pendidikan demi menciptakan pendidikan yang inklusif.
Baca Juga:
Sound Horeg Dinilai Mengganggu, PBNU hingga Pemprov Jatim Serukan Penertiban
"Merupakan sebuah kehormatan bagi Cakap untuk dapat bergabung dalam program ini dengan memberikan pelatihan kepada 5000 pelaku sektor pariwisata di Labuan Bajo. Kami juga melihat urgensi kemampuan bahasa asing yang harus dimiliki oleh pelaku sektor pariwisata. Terutama mengingat tren pariwisata terbaru sejak pandemi berlangsung melalui kebijakan protokol kesehatan, penting untuk pelaku pariwisata membangun komunikasi yang baik dengan wisatawan mancanegara melalui bahasa pengantar internasional,” ungkap Jonathan. [rda]