WahanaNews-NTT | Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) terus meningkatkan pemahaman masyarakat terutama kaum muda (milenial) untuk semakin cakap dalam menggunakan media digital.
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan cakap digital ini adalah dengan menggelar workshop Literasi Digital di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Sikka.
Baca Juga:
Pemkab Tabalong Raih Nilai Tertinggi Smart City dengan Skor Indeks 3,38
Workshop dengan tema “Pemahaman Terhadap Data Pribadi di Dalam Ruang Digital” ini melibatkan 1000 orang peserta dari berbagai komunitas di beberapa tempat di daerah tersebut.
Kegiatan yang digelar sehari ini dibuka oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, Rabu (25/05/2023) di Sikka Convention Center (SCC).
Para peserta Workshop Literasi Digital.
Baca Juga:
Sekda Jawa Tengah Minta ASN Kuasai Literasi Digital untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
Dalam sambutannya saat membuka workshop, Bupati Sikka menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah penguatan kapasitas keterampilan-keterampilan kita dalam hidup di dunia digitalisasi ini.
Robi Idong mengatakan, pemerintah atau negara ini menghendaki agar karakter bangsa tidak boleh berubah meskipun kita telah memasuki dunia digital. Kita orang Indonesia, kita Pancasila itu sama. Dunia digital dan dunia nyata harus sama hingga keabadian.
Menurut Bupati Sikka, data menunjukkan bahwa penyalahgunaan media masih tinggi di Indonesia. Hal ini mungkin disebabkan karena masih kurangnya bimbingan dimana semua orang masih memiliki kebebasan yang begitu luas, sehingga munculah kebohongan-kebohongan atau hoaks yang masih tinggi di semua lini kehidupan.
Oleh karena itu, bagi Bupati Robi kegiatan workshop ini sangat bermanfaat sembari berharap agar semua peserta bisa mengikutinya secara penuh hingga selesai yang tentunya juga akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Bupati Sikka didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Maria Cahyani Idong (hitam) dalam sesi foto bersama pemateri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika), Semuel Abrijani Pangerapan dalam sambutannya mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemic Covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktivitas di ruang digital.
Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital.
Menurut semuel, penggunaan teknologi digital terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu lanjut dia, peningkatan ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna.
“Survey nasional literasi digital yang kami lakukan tahun lalu menemukan bahwa saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49, yang artinya masih kategori sedang, belum mencapai kategori baik,” jelas Semuel.
Ia menuturkan, angka ini perlu terus ditingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemajuan literasi digital agar selalu siap dalam mengawal percepatan transformasi digital nasional, ketus Semuel.
Para Pemateri Workshop Literasi Digital bersama pembawa acara.
Lebih lanjut Semuel menyampaikan bahwa, Kementerian Kominfo mengemban manat Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut Kementerian Kominfo memiliki peran sebagai regulator, fasilitator dan ekskalator di bidang bidang digital di Indonesia.
Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut, Kementerian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital serta mitra dan jejaringnya, hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Semuel menjelaskan, berbagai pelatihan yang diberikan berbasis empat pilar utama, yaitu: Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital dan Amanah Digital. Pada tahun 2021 lalu program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 514 Kabupaten/Kota pada 34 Propinsi di seluruh Indonesia.
Peningkatan literasi digital masyarakat lanjut Semuel adalah pekerjaan besar. Oleh karena itu, dia mengakui bahwa pihaknya tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan kolaborasi yang baik agar masyarakat tidak ada yang tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sikka Very Awales, Kepala Badan Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sikka Buang da Cunha, Staf Ahli Bupati, serta sejumlah undangan lainnya. [frs]