WahanaNews-NTT | Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur tersambar petir hingga tewas saat hujan, Jumat (7/1) kemarin. Korban bernama Delfiana Babys (24), warga Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan.
Sementara tiga rekan korban yang selamat adalah, Siska Tofeko (22), Maria Nenoliu (60) dan Desri Selan (17).
Baca Juga:
Viral, Petir Sambar Patung Raksasa Yesus Kristus di Brasil
Menurut keterangan Antoneta Neon Leni (60), yang juga tetangga korban, dirinya mendengar bunyi petir sangat keras. Kemudian, dia pun keluar rumah dan melihat korban Delfiana Babys sudah tergeletak di samping rumahnya.
Antoneta pun berteriak memanggil Marselena Nono-Babys, lalu memberitahukan bahwa korban tersambar petir. Saat Marselena Nono-Babys keluar rumah, ia melihat korban sudah tergeletak dan tidak bernyawa lagi.
Pada saat itu, di dalam rumah, korban hanya bersama seorang anaknya yang berumur dua tahun. Kondisi handphone dan cas milik korban juga dalam keadaan rusak.
Baca Juga:
Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Tersambar Petir
Korban selamat, Siska Tofeto mengakui, saat itu dirinya sementara mencatok rambutnya. Ia mendengar seperti bunyi petasan. Siska juga merasakan seperti cahaya kilat sambaran arus listrik mengenai dirinya. Saat itu korban terjatuh dari kursi dan badan mengalami rasa kram.
Korban lain, Maria Nenoliu mengungkapkan, saat itu dirinya sementara duduk di lantai tanah dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara petir, seluruh isi rumah terlihat seperti percikan api dan terdengar bunyi letusan pada kontak listrik. Saat yang bersamaan korban terjatuh ke tanah, badannya kejang dan tak berdaya selama sekitar 10 menit.
Sedangkan korban Desri Selan mengaku, saat itu sementara berada dalam rumah dan mendengar bunyi petir. Saat itu dia melihat seperti ada cahaya percikan api menyambarnya, sehingga langsung terjatuh serta merasakan badannya kejang.