NTT.WahanaNews.co, Rote Ndao - Pemilik hotel T-Land dan Belareef meminta kepada Kepala Desa Nembrala, Camat Rote Barat dan Dinas Perijinan Kabupaten Rote Ndao untuk secepatnya menghentikan aktivitas penimbangan Cumi di tempat Wisata Nembrala, Kabupaten Rote Ndao.
Pasalnya, lokasi yang digunakan oleh CV Yeni Sejati Indah untuk aktivitas tersebut berada diantara kedua Hotel tersebut dan selalu menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga Desa Nembrala termasuk para wisatawan asing yang menginap di kedua hotel tersebut.
Baca Juga:
Pemilik Ganja yang Disimpan di Dalam Jok Sepeda Motor Diciduk Polisi
Asisten Manager Hotel T-Land, Joel Kanawadu.
Permintaan ini disampaikan Asisten Manager Hotel T-Land, Joel Kanawadu serta pemilik Hotel Belareef, Mr. Steve Jones, kepada WahanaNews-NTT.co, Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga:
Tamparan Lembut Berkelas dan Elegan Pemilik Jiwa Hasthalaku Asal Kulon Progo
Assisten Maneger hotel T-Land, Joel Kanawadu mengatakan bahwa, setiap pagi bau busuk sangat menyengat ketika aktivitas penimbangan cumi sudah mulai, sehingga membuat para tamu di hotel masuk ke kamar masing-masing karena tak tahan dengan bau busuk dari tempat penimbangan cumi.
Untuk itu Joel meminta kepada pemerintah agar segera mencari solusi. Sebab jika ini dibiarkan terus maka bisa saja tahun depan tidak ada wisatawan asing yang mau berlibur ke Nembrala lagi.
Joel juga berharap agar pemerintah bisa menyiapkan lokasi khusus bagi para nelayan pencari dan pengusaha untuk melakukan aktivitas bongkar dan timbang, sehingga tidak menganggu para tamu di hotel dan yang sering berjemur di pinggir pantai tempat wisata Nembrala.
Hal yang sama juga dirasakanpemilik Hotel Belareef, Mr Steve Jones (59) asal Australia. Menurut Mr Steve, dirinya telah menjalani usaha hotel di tempat wisata Nembrala sejak tahun 1989 hingga saat ini.
Pemilik Hotel Belareef, Mr. Steve Jones.
Ia pun meminta kepada pemerintah agar siapkan tempat yang jauh dari tempat wisata, karena mereka juga cari hidup jadi kita tidak bisa melarang sembari mengingatkan bahwa Nembrala dinilai sebagai tempat wisata yang sangat potensial, yang nama tempat berlibur bagi para wisatawan dari berbagai negara.
" Jadi saya sangat berharap kepada pemerintah agar cari solusi terbaik yang saling menguntungkan, sebab disatu sisi kegiatan penangkapan Cumi oleh nelayan tetap jalan namun di sisi lain lingkungan tetap lestari dan terjaga dengan baik," papar Steve. [frs]