WahanaNews-NTT | Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Sikka menduga adanya skenario dari para kontraktor untuk menggagalkan semua proyek yang bersumber dari pinjaman daerah.
Dugaan ini muncul karena masa kontrak dari beberapa proyek hampir selesai namun masih banyak diantaranya yang belum dikerjakan.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Hal ini disampaikan Stef Sumandi kepada WahanaNews.co melalui pesan whatsappsnya, Senin (06/06/2022).
Terhadap kontraktor yang memenangkan proyek-proyek di Sikka terutama dari pinjaman daerah, Anggota DPRD dari PDI Perjuangan ini mendesak untuk segera menyelesaikan semua proyek yang telah dimenangkan tersebut.
"Saya mendesak semua kontraktor yang memenangkan proyek-proyek di Sikka terutama dari pinjaman daerah untuk segera dikerjakan," pungkas Stef Sumandi.
Baca Juga:
Isu Upeti 3% dari Nilai HPS untuk Panitia Lelang di BPPBJ, Kejati DKI Diminta Turun Tangan
Menurut dia, hingga saat ini semua proyek tersebut belum mulai dikerjakan sama sekali sembari mencontohkan, Jalan Bola-Hale, Hale-Kilawair, Waigete-Galit, Air Minum Natakoli 2 dan lain-lain.
"Padahal masa kontrak hampir berakhir. Saya duga ada sesuatu yang tidak beres dalam proses pelelangan proyek-proyek ini." Tandas Sumandi lagi.
Ia pun mempertanyakan sikap Kadis PU, Pokja dan PPK, yang seolah-olah membiarkan lantaran setelah menang, ternyata kontraktor-kontraktor ini tidak mau mengerjakan proyek yang dimenangkan.
Stef Sumandi juga menduga ada skenario menggagalkan semua proyek ini dan menyusahkan rakyat Sikka, dan tidak kalah pengaruhnya adalah mereka membuat kesan politik bahwa bupati dianggap gagal. [frs]