"Pemilih kuat mas Anies itu lebih kecil, di Jawa Timur ya, dibanding pemilih kuat pak Prabowo atau mas Ganjar," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei 'Preferensi Warga NU dan dinamika elektoral di Jawa Timur' secara daring, Kamis (1/2).
Dalam hasil survei terbaru ini, tercatat bahwa tingkat elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mengalami peningkatan yang signifikan, naik sebesar 9,2 persen dari 47 persen pada survei Indikator Politik Indonesia pada periode 21-31 Desember 2023.
Baca Juga:
Survei: Mayoritas Warga Merasa Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024
Di sisi lain, elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin pada survei ini mengalami penurunan sebanyak 0,9 persen dari 16,6 persen, sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud turun 4,8 persen dari 24,7 persen.
Tidak hanya di tingkat regional, elektabilitas Prabowo-Gibran juga mencatat keunggulan secara nasional. Survei LSI Denny JA pada bulan Januari 2024 mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 50,7 persen.
Pasangan Anies-Muhaimin berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 22 persen, sementara pasangan Ganjar-Mahfud mendapat 19,7 persen.
Baca Juga:
Survei Indikator Politik: 63,4% Responden Tak Setuju Kemenangan Prabowo-Gibran Dibatalkan
Survei dari Political Weather Stations (PWS) juga mengindikasikan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dengan angka elektabilitas sebesar 52,3 persen.
Pasangan Anies-Cak Imin memimpin di posisi kedua dengan masing-masing 21,3 persen, sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan 19,7 persen.
[Redaktur: Frans Dhena]