WahanaNews-NTT | Universitas Nusa Nipa siap untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) karena telah memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah yakni Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Sabinus menuturkan, selama 18 tahun, UNIPA ibarat “seorang gadis cantik” yang dipersiapkan untuk dipersuntingkan oleh negara karena untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum.
Baca Juga:
Lantik Geri Gobang Jadi Rektor UNIPA, Sabinus Nabu: Pemimpin Harus Berani Melakukan Self Distruption
“Karena untuk menjadi PTN BH, syarat pertama adalah sudah melaksanakan Tri Dharma dan memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah yakni Standar Nasional Pendidikan Tinggi. UNIPA telah memenuhi syarat ini. Secara institusi UNIPA telah terakreditasi BAIK SEKALI,” ungkap Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Universitas Nusa Nipa Maumere, Drs. Sabinus Nabu dalam sambutannya pada acara Wisuda 314 Sarjana bagi mahasiswa UNIPA Indonesia, Sabtu (15/04/2023) di Auditorium Nawa Cita Unipa Maumere.
Dijelaskan Sabinus, terdapat 13 dari 19 Program Studi (70%) telah meraih peringkat Akreditasi BAIK SEKALI oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT maupun LAM PT. itu berarti 9 kriteria seperti yang disyaratkan telah mencapai Indikator Kinerja Utama dan bahkan telah melampaui standar DIKTI dengan tercapainya Indikator Kinerja Tambahan.
Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Universitas Nusa Nipa Maumere (Foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
Dilantik Jadi Rektor UNIPA, Geri Gobang Apresiasi Kepemimpinan Angelinus Vincentius
UNIPA juga telah memiliki relevansi antara Visi, Misi dan Tujuan yang berlandaskan Standar Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan yang ditetapkan oleh UNIPA dengan persetujuan Yayasan sebagai Badan Penyelenggara, jelas Sabinus menambahkan.
“Saya tidak sedang tidak berkisah tentang kehebatan atau prestasi yang telah diraih oleh UNIPA sebagai sebuah success story. Tetapi saya ingin menyampaikan pencapaian yang disayaratkan PERMENDIKBU No.4 tahun 2020,” ungkapnya.
Sabinus Nabu menuturkan, Pengelolaan Universitas Nusa Nipa telah dikelola berdasarkan Prinsip Tata Kelola yang baik (Good University Governance) dengan menerapkan 10 prinsip Good Governance dari United Nation Development Programme (UNDP) yaitu prinsip Akuntabilitas, Transparansi, Efektivitas dan Efisiensi, nirlaba (non privite), ketaatan dalam Peraturan Perundang-undangan Perguruan Tinggi, partisivatif, dan bervisi strategis dan futuristic untuk UNIPA dapat bermetamorfosa menjadi PTN BH, imbuhnya.
Kekuatan yang dimiliki UNIPA adalah komitmennya yang tinggi untuk menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, taat asas dan terus berakselerasi dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas dosen.
Lebih lanjut Sabinus mengatakan, jumlah dosen tetap UNIPA saat ini adalah 344 orang, dengan rincian, S2 sebanyak 317 orang dan S3 sebanyak 27 orang. Dari jumlah dosen tersebut, yang dibiayai oleh Yaysan sebanyak 277 orang melalui penugasan belajar S2 sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2023. Demikian halnya S3 juga dibiayai oleh Yayasan sebanyak 20 orang, 7 orang mendapatkan Beasiswa LPDP. Dan saat ini 2 (dua) orang sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi S3 keluar negeri yakni University of Tsukoba di Jepang dan Kansas State University di Amerika Serikat.
Selain itu kata Sabinus Nabu menambahkan, para dosen dan tenaga kependidikan juga memiliki NIDN dan jabatan fungsional mulai dari Asisten Ahli dan Rektor serta Rektor Kepala 1 orang dan diharapkan lagi akan bertambah 3 orang Rektor Kepala dalam waktu dekat.
314 Mahasiswa Universitas Nusa Nipa Indonesia yang Diwisuda (Foto: Frans Dhena)
Dosen-dosen Sertifikasi 98 orang. Dua tahun lagi dan tahun-tahun yang akan datang dari “Rahim UNIPA” akan lahir GURU-GURU Besar. Kekuatan ini tentu dapat kita maksimalkan untuk meningkatkan klaster Perguran Tinggi melalui hasil-hasil publikasi ke berbagai jurnal nasional dan internasional 19 jurnal.
Hasil-hasil Riset Dosen dan Mahasiswa UNIPA lanjut Sabinus, yang dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional baik yang terindex Sinta maupun Scopus secara signifikan terus meningkat.
UNIPA telah juga memenuhi standar minimum Kelayakan Finansial, baik untuk biaya operasional gaji dosen dan tendik, pembangunan prasarana infrastruktur perkuliahan seperti gedung-gedung kuliah dan auditorium, pengadaan laboratorium Teknik sipil, arsitek, kesehatan, perikanan, ilmu komunikasi, dan psikologi.
Menuru Sabinus Nabu, pelaksanaan Auditorium sejak tahun 2011 sampai tahun 2022 yang telah menggunakan tiga lembaga Aditor independen sesuai ketentuan perundang undangan dimana hasil penilaiannya adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Demikian juga prestasi mahasiswa UNIPA yang diraih di berbagai kompetisi di Tingkat Nasional maupun Internasional terus meningkat. Demikian pun kerja sama dengan dunia usaha dan industri serta lembaga mitra lainnya.
Bahkan lanjut Sabinus, Dekan Fakultas Teknik UNIPA terpilih menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Sikka. Dan UNIPA juga telah menjalankan tanggung jawab sosial yaitu memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu baik dari yayasan maupun dari beasiswa SKIM kerjasama dengan Pemerintah dan lembaga keuangan.
UNIPA juga aktif mengatasi stunting dengan melibatkan mahasiswa dari program studi keperawatan secara tetap maupun mahasiswa-mahasiswa lain secara insidentil dan aktif dalam pelestarian lingkungan hidup melalui program KKN Tematik.
Kata Sabinus, UNIPA juga berperan dalam pembangunan perekonomian masyarakat melalui pembangunan UKM serta pengembangn indistri dan kewirausahaan.
Dihadapan Kepala LLDIKTI XV, Prof. Adrianus Amheka, Sabinus Nabu menyampaikan bahwa pelaporan PD-DIKTI UNIPA kami pastikan sehat, terakurasi dan tepat waktu.
"Inilah pekerjaan kami sebagai Pengurus Yayasan yang merupakan badan penyelenggara Universitas Nusa Nipa yang tertera di dalam Rencana Operasional Pengembangan UNIPA Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025 sebagai fase pertama menuju akselerasi perguruan tinggi," ujar Sabinus lagi.
Lebih lanjut masih kata Sabinus Nabu menyampaikan, pada momentum ini UNIPA sangatlah tepat berubah menjadi PTN BH seperti syarat tersebut di atas sesuai yang diutarakan oleh Prof. Nizam, Dirjen DIKTI pada tanggal 29 Maret 2023. Untuk itu pihaknya memohon dukungan dari Dirjen Dikti agar proses yang sedang berlangsung ini dapat segera terwujud.
Lebih lanjut Sabinus mengutarakan, mengapa UNIPA tidak dapat menjadi BLUD, karena sesuai ketentuan regulasi tidak memungkinkan dimana pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan untuk mengelolah Perguruan Tinggi.
Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Dr. Andia Dekrita dalam disertasinya berjudul "Studi pada Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur" menemukan bahwa BLUD Rumah sakit di Provinsi NTT tidak mampu membiayai dirinya sebab adanya banyak ketimpangan Fiskal antar pendapatan dan pengeluaran sehingga pemerintah daerah sebagai Principal harus menyiapkan dana tambahan untuk menutup biaya operasional, tutur Sabinus Nabu.
Selain itu juga tambah Sabinus menuturkan, 80% dokter maupun para medis serta petugas kesehatan lainnya adalah pegawai negeri. Hal ini berbeda dengan UNIPA yang saat pegawai negerinya hanya satu orang yaitu Rektor sendiri.
Yayasan sebagai badan penyelenggara senantiasa mendorong rektorat beserta seluruh jajarannya untuk terus berbenah diri (Semper Reformanda). "Kita semua diharapkan mendukungnya dan teruslah berdoa agar ikhtiar dan segala rencana strategis UNIPA dapat tercapai," ujar Sabinus Nabu.
Lanjutnya menjelaskan, Yayasan menugaskan rektor bersama jajarannya untuk melakukan Acceleration Sustainable Development (percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas yang berkelanjutan).
UNIPA harus terus berbenah diri menuju Universitas Negeri Nusa Nipa berbentuk PTN BH. Untuk mencapainya dibutuhkan kerjasama yang sinergis dengan semua stakeholders. UNIPA harus dapat menjadi “lokomotif” perubahan (AGENT OF CHANGE) bagi daerah ini, bagi kawasan regional dan bagi bangsa dan negara ini.
Untuk itu, ada hal-hal yang perlu kita lakukan yakni pertama, Rekognisi dan peningkatan kualitas pelayanan Akademik dengan menambah Program Studi Baru seperti Prodi Kewirausahaan dan Prodi DKV yang telah dikeluarkan izin penyelenggaraannya. Prodi baru lainnya adalah Kebidanan, Pendidikan Profesi Guru, Peternakan, dan Teknologi Pangan.
Kedua, Aktif mengikuti Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Unipa termasuk perguruan tinggi yang sangat aktif menjalankan Program MBKM.
Ada banyak dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa, Asistensi Mengajar dan juga memenangkan Hibah Bersaing untuk Akselerasi Implementasi Kurikulum MBKM dan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).
Optimalisasi pelayanan akademik yang terintegrasi berbasis online melalui penerapan elektronik kampus (e-campuz) terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Ketiga, pengembangan inkubator bisnis dan unit eksplorasi ilmiah oleh setiap program studi yang ada di Kampus Unipa adalah hal yang telah menjadi tuntutan peradaban jika kita tidak ingin tergerus atau tersinggkir di era penuh persaingan dan bergerak begitu cepatnya ini.
Diakhir sambutannya Sabinus Nabu mengajak kita untuk tetap memiliki semangat Non Scholae Sed Vitae Discimus. "Kita belajar bukan hanya untuk sekolah, melainkan juga untuk hidup yakni hidup yang lebih baik dan berkualitas," ungkap Sabinus.
Hidup yang bermakna tidak untuk diri kita sendiri, tetapi juga bermakna bagi sesama, lingkungan, bangsa dan negara. Dengan itu nama Tuhan pun selalu kita agungkan di bumi ini. Ad maiorem, Dei gloriam.
"Kemuliaan hanya untuk Tuhan. Dan mohon dukungan dari seluruh masyaratkat Nian Tanah Sikka, almni, orang tua, dan para mahasiswa sekalian untuk bersama kami semua mendoakan agar proses perubahan status Perguruan Tinggi Swasta menjadi Universitas Nusa Nipa Berbadan Hukum," tutup Sabinus Nabu. [frs]