WahanaNews-NTT | Sopir truk yang memicu kecelakaan maut di Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) pagi, mengaku rem kendaraannya dalam keadaan normal di malam sebelum kejadian.
Pascakejadian tersebut, sopir truk berinisial MA (48) digiring menuju Mapolresta Balikpapan guna dimintai keterangan.
Baca Juga:
Polri Ungkap Tak Ada Indikasi, Sopir Mengerem Mobil saat Kecelakaan di Tol KM 58
Kepada polisi, MA mengaku telah mengemudikan truk kontainer bernomor polisi KT 8534 AJ tersebut selama tiga bulan. Saat kejadian, truk berkategori 20 feet itu bermuatan kapur.
Bahkan, menurut MA, malam hari sebelum kejadian, tepatnya Kamis (20/1/2022), MA mengklaim sudah melakukan pemeriksaan terhadap truk fuso yang akan ia kendarai.
Kepada pihak kepolisian, MA meyakinkan bahwa rem dipastikan berfungsi dengan baik.
Baca Juga:
Disatroni Polisi Buntut Kecelakaan di Tol Cikampek, Setiawan: Saya Kaget dan Gemetar!
Namun, pada keesokan harinya, MA ternyata bangun telat. Seharusnya, kata MA, ia berangkat pukul 04.00 WITA, tapi harus mundur 1 jam.
Terkait hal itu, Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Sonny Irawan menyebut MA yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu memahami adanya larangan melintas di jalan protokol pada jam tertentu.
Namun, ia memaksakan untuk tetap berangkat pada pukul 05.00 WITA subuh dengan harapan bisa tiba di lokasi sebelum pukul 06.00 WITA.
"Setibanya di TKP tersebut, ternyata pas turunan kaget karena rem tidak berfungsi."
"Sehingga mengoper giginya, namun ternyata tak berpengaruh terhadap laju kendaraan," kata Sonny, Jumat (21/1/2022), dilansir TribunKaltim.co.
Karena jarak dengan barisan kendaraan sudah terlalu dekat, lanjut dia, akhirnya MA menabrak kendaraan di depannya.
Truk tronton berpelat KT 8534 AJ itu menabrak 6 mobil, yakni 2 angkutan kota (angkot), 2 mobil pribadi, dan 2 pikap.
Selain itu, truk tronton juga menabrak 14 sepeda motor.
Berdasarkan data dari seorang perawat di salah satu rumah sakit, yang diterima TribunKaltim.co pukul 23.30 WITA, Jumat (21/1/2022), total korban kecelakaan sebanyak 36 orang.
Dari 36 korban tersebut, delapan orang berjenis kelamin perempuan, dan 28 sisanya berjenis kelamin laki-laki.
Data ini termasuk 4 orang yang dinyatakan meninggal dunia.
1 orang berjenis kelamin laki-laki dinyatakan kritis dan dalam penanganan intensif.
RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo tercatat paling banyak menangani korban kecelakaan di Muara Rapak. Sebanyak 13 orang dirawat di rumah sakit ini.
Lalu, disusul 11 orang lain dirawat di RS Restu Ibu, Balikpapan.
Sedangan 3 orang dirawat di RSUD Beriman, Balikpapan, serta masing-masing dua korban dirawat di RST dan RSPB.
Adapun 4 orang yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut adalah Saerullah, warga Cilacap; Fatmawati, warga Balikpapan; Jon Effendi Harahap, Cilegon; dan Judi Deddy Ricardo, Banten.
Keempat korban tersebut dinyatakan meninggal di dua rumah sakit yang berbeda, yakni RSKD Balikpapan dan RSUD Beriman.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, seluruh korban kecuali Fatmawati, diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
Setelah tiba di Jakarta, satu jenazah bernama Jon Effendi Harahap dipulangkan ke Padang Lawas, dengan lebih dulu mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. [dny]