WahanaNews-NTT | Pemerintah Desa Gera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka memfasilitasi acara adat 'Joka Segu' atau tolak segala roh jahat dan kesialan, Jumat, (19/05/2023 yang berlokasi di tempat kecelakaan di tanjakan Wolofeo, Desa Gera.
Informasi yang diterima media ini, selain acara adat tolak segala roh dan kesialan, juga dilangsungkan penanaman anakan mahoni dan pisang di pinggir jalan sekitar lokasi kecelakaan, acara puncak yaitu perayaan misa atau berupa perayaan Ekaristi dan pemberkatan lokasi dengan air berkat yang dipimpin oleh Pastor Kuasi Paroki Kisa, Pater Hendrik Lawi, dan acara terakhir yaitu makan bersama.
Baca Juga:
Diduga Korupsi, BPD Tolak LKPJ Penjabat Desa Gera
Untuk acara adat 'Joka Segu' atau roh jahat dan kesialan dipandu oleh Mosa Laki 'Manu Nai' dan didampingi oleh para Mosa Laki se-wilayah Desa Gera, berupa pemberian sesajian kepada leluhur dan penolakan terhadap roh jahat yang mendiami wilayah itu.
Kepala Desa Gera, Orinus Raga mengatakan bahwa di lokasi tanjakan ini sudah sekitar puluhan orang yang mengalami kecelakaan baik roda dua maupun roda empat, sedangkan kecelakaan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa atau meninggal dunia yaitu sudah 10 (sepuluh) orang dengan kasus terakhir yaitu sepasang suami-istri.
Baca Juga:
Dengar Keluhan Warga, Cakades Gera ini Sampaikan Komitmennya Jika Terpilih
"Di sekitaran lokasi ini semenjak jalan ini dibuka dan dilewati kendaraan roda dua maupun empat sudah sekitar puluhan orang yang mengalami kecelakaan, sedangkan sampai meninggal dunia setahun saya yaitu 10 orang terhitung dengan sepasang suami-istri yang berasal dari Reiipua", Ungkap Kades mudah ini.
Ia mengatakan bahwa atas dasar itulah maka pihaknya memfasilitasi acara adat hari ini, dengan sebelumnya melakukan diskusi dan komunikasi dengan lintas sektor baik itu tokoh masyarakat, adat, maupun Gereja, dan disepakati bersama untuk melaksanakan kegiatan hari ini yaitu mulai dari acara adat, penanaman anakan pohon mahoni dan misa.