WahanaNews-NTT | Seorang pasien di Puskesmas Habibola terpaksa diangkut menggunakan Mobil Pickup saat akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum TC. Hillers Maumere, Kamis (06/07/2022) petang.
Hal itu terpaksa dilakukan lantaran mobil ambulance milik puskesmas Habibola sedang rusak dan masih dalam tahapan perbaikan.
Baca Juga:
Plh Kadis Kesehatan Tapteng Copot Supir Ambulance Puskesmas, Ini Penyebabnya!
Atas peristiwa ini, Anggota DPRD Sikka dari Fraksi Perindo, Bernadus Kardiman dengan tegas meminta kepada Pemerintah melalui Dinas Kesehatan agar bisa meminjamkan mobil Ambulance untuk Puskesmas Habibola.
"Saya meminta kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan agar bisa meminjamkan mobil Ambulance untuk stan by di Puskesmas Habibola untuk membantu kelancaran pelayanan kesehatan," tegas Kardiman.
Kardiman mengatakan bahwa permintaannya agar mobil ambulance selalu stan by di Puskesmas Habibola mengingat jangkauan wilayah pelayanan kesehatan puskesmas Habibola sangat luas mencakup 7 desa induk dan 2 desa persiapan.
Baca Juga:
Dirlantas PMJ: Orang Umum Tidak Boleh Kawal Ambulans di Jalan
Anggota DPRD Sikka Fraksi Perindo, Bernadus Kardiman
Sementara itu, Kepala Puskesmas Habibola, Virginus Sabinus, A.Md.Kep mengaku bahwa penggunaan mobil pickup untuk merujuk pasien tersebut dikarenakan master rem mobil Ambulance dalam keadaan rusak dan masih dalam proses perbaikan.
"Untuk Ambulance Habibola sedang rusak master remnya. Alatnya sudah dipesan tapi salah kirim, sehingga dipesan ulang lagi dan sampai sekarang alatnya belum sampai," kata Sabinus melalui pesan whatsappsnya, Rabu (06/07/2022).
Dijelaskan Kapus, untuk rujukan selama ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola rujukan Kabupaten bahwa mobil 5 H 3 Centre yang menjemput pasien rujukan dari Habibola.
Namun ketika dihubungi sopirnya lagi menjemput Pasien dari kota baru." kita hubungi puskesmas Bola pun di luar jangkauan," kata Sabinus.
"Kebetulan tadi juga ada mobil ambulance Dinkes bersama Tim dinas menghadiri rapat evaluasi hari di Puskesmas Habibola. Sudah coba muat tapi pasienya tidak bisa duduk karena tidak ada tempat tidur apalagi pasien ini dengan keluhan sesak napas dan harus membutuhkan penanganan segera oleh faskes yang memadai maka kami mengambil keputusan muat pakai mobil pickup beralaskan kasur dengan pertimbangan pasien bisa tidur, dan cepat di bawah ke rumah sakit untuk ditangani. " tutup Virginus Sabinus. [frs]