WahanaNews-NTT | Arus lalu lintas jalan raya Trans Flores, jalur Ruteng-Labuan Bajo, kini kembali normal usai sempat macet akibat longsor yang menutupi badan jalan di Desa Cireng, Kecamatan Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai, Flores bagian Barat, beberapa hari lalu.
Keadaan baru benar-benar kembali normal setelah alat berat dioperasikan untuk menyingkirkan semua material longsor yang bertaburan di badan jalan, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga:
Jalan Desa Simolap Butuh Perhatian Pemkot Subulussalam
"Kemarin baru digusur pakai alat berat. Itu alatnya masih di sana," ujar seorang warga Desa Cireng saat dijumpai WahanaNews di lokasi kejadian, Rabu (12/10/2022).
Hal ini dibenarkan oleh seorang warga lain, Melin Naung. Arus lalu lintas, kata Melin, mengalami kemacetan selama hampir 3 (tiga) hari sejak kejadian. Dikatakannya, warga sempat berusaha menyingkirkan material longsor pada hari kejadian agar kendaraan masih bisa lewat.
"Suami saya termasuk. Motor bisa lewat, itu sekitar jam 09.00 malam, baru bisa waktu itu. Mobil masih cukup setengah mati. Apalagi kalau ketemu mobil lain dari depan, pasti macet," ungkapnya.
Baca Juga:
Longsor di ruas jalan Ende- Bajawa, Satu orang dilarikan ke RSUD Ende.
Para pengendara mobil dalam 3 (tiga) hari sejak turun longsor harus ekstra hati-hati saat berlintas. Ada material berukuran besar, kata Melin, yang tidak bisa dievakuasi dari badan jalan menggunakan tenaga manusia.
"Itu ada batu besar turun dan tutup jalan. Pohon aren besar juga. Kemarin diangkat pakai alat berat baru bisa," tutur Melin.
Sebelumnya diberitakan, intensitas hujan tinggi menyebabkan ruas jalan Trans Flores, jalur Ruteng-Labuan Bajo, tertimbun longsor, pada Minggu (9/10/2022) siang.