NTT.WahanaNews.co| Terbentuknya poros baru dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin menarik perhatian publik.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Kali ini, koalisi antara Partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi sorotan utama, mengusung Benny Kabur Harman (BKH) sebagai Calon Gubernur dan Jane Natalia Suryanto sebagai Calon Wakil Gubernur.
Benny Kabur Harman, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan anggota aktif DPR RI, dikenal memiliki basis massa yang solid di Dapil NTT 1.
Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari 2024 lalu, BKH berhasil meraih 79.335 suara, memastikan posisinya kembali ke Senayan.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
Karir politiknya yang panjang dan reputasinya sebagai politisi handal di tingkat nasional memberikan kepercayaan diri kepada Demokrat untuk mengusungnya sebagai calon gubernur.
Sementara itu, Jane Natalia Suryanto, atau yang akrab disapa Sis Jane, adalah Ketua Dewan Pembina DPW PSI NTT.
Sebagai pendatang baru dalam kancah politik, Jane berhasil meraih 46.055 suara di Dapil NTT 2, khususnya di Pulau Sumba.
Keberhasilannya membentuk basis massa militan di wilayah tersebut, berkat investasi sosialnya selama belasan tahun, membuatnya menjadi sosok penting dalam PSI dan calon wakil gubernur yang kuat.
Sama-sama memiliki tingkat elektoral yang sangat kuat, Beni Harman dan Jane Natalia Suryanto bakal menjadi kekuatan baru dalam persaingan menuju Pilkada NTT.
Koalisi antara Demokrat dan PSI ini memenuhi syarat pencalonan dengan total 13 kursi DPRD NTT, yang merupakan 20% dari total 65 kursi yang dibutuhkan.
Pada Pileg 2024, Demokrat meraih 7 kursi sementara PSI memperoleh 6 kursi. Dengan kekuatan tersebut, koalisi ini siap untuk menghadapi Pilgub NTT dengan percaya diri.
Kepastian terbentuknya koalisi ini membuka peluang bagi partai-partai lain yang belum menyatakan dukungan untuk bergabung.
Dengan basis massa yang kuat di dua Dapil utama NTT, BKH dan Jane memiliki potensi besar untuk memenangkan Pilgub NTT. Kekuatan elektoral mereka diyakini dapat menarik partai-partai lain yang melihat peluang kemenangan bersama poros baru ini.
Beni Kabur Harman yang dikenal dengan BKH, bukanlah nama baru di dunia politik Indonesia. Sebagai politisi handal yang telah beberapa kali lolos ke Senayan, ia memiliki rekam jejak yang mengesankan.
Karir politiknya yang panjang dan reputasinya di tingkat nasional membuatnya menjadi figur yang dihormati dan diandalkan oleh Partai Demokrat.
Di sisi lain, Jane Natalia Suryanto, meskipun sebagai pendatang baru, telah menunjukkan kapasitas dan dedikasinya dalam membangun basis massa militan di Pulau Sumba.
Kepemimpinannya di PSI dan kerja sosialnya yang konsisten membuatnya menjadi sosok yang dikenal dan dihormati di NTT. Dukungan PSI yang solid menjadikannya pasangan yang ideal bagi BKH dalam Pilgub NTT.
Dengan terbentuknya poros baru ini, harapan besar ada pada bahu BKH dan Jane untuk membawa perubahan positif bagi NTT.
Tantangan ke depan tentu tidak mudah, namun dengan kombinasi pengalaman dan energi baru, koalisi Demokrat-PSI ini mampu memberikan solusi dan inovasi untuk kemajuan NTT.
Koalisi ini tidak hanya menandai dinamika baru dalam Pilgub NTT, tetapi juga menunjukkan bagaimana kekuatan baru dapat terbentuk dari kolaborasi partai-partai dengan visi yang sejalan.
Pilkada NTT kini menjadi ajang menarik untuk disimak, dengan BKH dan Jane sebagai salah satu poros utama dalam kompetisi politik ini. [frs]