WahanaNews-NTT | Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sukses mengelontorkan dana sebesar 113,47 Triliun untuk pelayanan kesehatan seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dana sebesar ini merupakan dana amanat dalam bentuk Iuran dari para Peserta JKN di seluruh Indonesia yang selanjutnya dikelola BPJS kesehatan.
Dana yang digelontorkan untuk Program Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini membuat BPJS Kesehatan sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) selama sembilan kali berturut-turut atau 31 kali berturut-turut sejak PT Askes (Persero) berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Gelar Sarasehan Sosialisasi Program JKN Bersama Polri dan Bhayangkari
Capaian ini menandakan bahwa kondisi keuangan BPJS Kesehatan, Kinerja Keuangan dan Arus Kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia berdasarkan Hasil Audit dari Kantor Akuntan Publik.
Capaian tersebut juga yang mendasari keberhasilan BPJS Kesehatan dalam pembayaran terhadap klaim sebesar 113,47 Triliun untuk pelayanan kesehatan seluruh peserta JKN. Artinya seluruh pembaran klaim telah membiayai peserta JKN yang sakit, melalui dana yang telah dibayarkan langsung kepada fasilitas kesehatan secara tepat waktu.
Tercatat, BPJS Kesehatan mampu membayar klaim lebih cepat Dari ketentuan. Pads FKTP rata-rata ketepatan pembayaran adalah 12,3 hari kerja, sedangkan pada FKRTL 14,07 hari kalender.
Baca Juga:
Program JKN, Solusi Cerdas Persalinan Tanpa Kantong Jebol
Hingga 31 Desember 2022, terdapat 502,9 juta kunjungan pelayanan kesehatan, termasuk kunjungan sakit dan kunjungan sehat atau setara dengan 1,4 juta kunjungan per hari. Selain itu, pemanfaatan skrining kesehatan selama tahun 2022 mencapai 15,5 juta pemanfaatan skrining
"Keberhasilan ini adalah buah Dari kerja keras kami dalam memenuhi kebutuhan peserta dalam mengakses layanan kesehatan berkualitas. Tentu hal ini juga didukung dari komitmen yang diberikan oleh mitra kerja BPJS Kesehatan dalam pemenuhan akses pelayanan kesehatan yang optimal," ungkap Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam kegiatan Public Expose Laporan Pengelolaan Program-Laporan Keuangan (LPP-LK) BPJS Kesehatan tahun 2022, Selasa (18/07/2023).
Disebutkan Ghufron, tahun 2022 menjadi tahun yang mengesankan bagi BPJS Kesehatan dengan meningkatnya jumlah peserta JKN menjadi 248.771.083 jiwa. Angka ini menunjukkan peningkatan yang pesat dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 235.719.262 jiwa.
"Capaian ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi BPJS Kesehatan, karena jumlah cakupan kepesertaan ini berhasil dicapai dalam kurun waktu 10 tahun. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC). Apalagi dengan jumlah pegawai sekitar 9 ribuan, BPJS kesehatan mampu melayani ratusan juta peserta JKN," sentil Ghufron.
Peningkatan jumlah peserta JKN juga diiringi dengan pertumbuhan mitra fasilitas kesehatan. Di tahun 2022 BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan 23.730 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dan 2.963 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Dengan jumlah pertumbuhan Mitra Fasilitas Kesehatan, manfaat yang didapat juga sangat dirasakan penuh oleh masyarakat.
"Kami juga telah menerapkan layanan antrean online di FKTP sebanyak 21.335 dan di FKRTL sebanyak 2.779. Di FKRTL kami telah memasang 2.631 display tindakan operasi dan 2.558 display tempat tidur untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada peserta," pungkas Ghufron.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah menghadirkan Inovasi Uang Muka Pelayanan Kesehatan untuk menjaga keberlangsungan cashflow keuangan rumah sakit. Selama tahun 2022, BPJS Kesehatan telah memberikan dukungan kepada 333 Fasilitas dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai 5,4 triliun rupiah. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghadirkan pelayanan yang prima bagi peserta JKN.
"Komitmen kami dalam memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan juga tercermin dalam peningkatan penerimaan iuran. Hingga 31 Desember 2022, mencatat total penerimaan Iuran sebesar Rp 144,04 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan total penerimaan iuran tahun 2021 yang mencapai 143,32 triliun. Peningkatan penerimaa iuran ini juga didukung oleh peningkatan jumlah kanal pembayaran yang telah mencapai 955,429 titik yang terdiri dari kanal perbankan, non perbankan, hingga Kader JKN," tandaa Ghufron.
Lebih lanjut Ghufron menjelaskan, selaras dengan standard audit yang ketat, kondisi keuangan BPJS Kesehatan per 31 Desember 2022 telah memenuhi ketentuan dengan mencukupi 5,98 bulan estimasi pembayaran ke depan. Angka ini dihitung berdasarkan rata-rata klaim bulanan selama 12 bulan terakhir sejak tanggal pelaporan.
Sementara itu, masih kata Ghufron BPJS Kesehatan juga senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan bagi peserta melalui inovasi berbasisi digital. Inovasi berbasis digital juga telah dihadirkan untuk bisa memudahkan peserta untuk mengakses informasi dan layanan kesehatan, dimulai dari Pelayanan Administrasi melalui WhatssApp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interractive JKN (VIKA), Aplikasi Mobile JKN, hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.
"Dukungan dari kepuasan peserta merupakan prioritas utama bagi BPJS Kesehatan. Kami senang melihat tingkat kepuasan peserta meningkat yang berada di skor 89,62 dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada di angka 87,63. Selain itu, tingkat kepuasan Badan Usaha juga mengalami peningkatan signifikan dari 86,56 di tahun 2021, menjadi 90,36 di tahun 2022," tambah Ghufron.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, BPJS Kesehatan saat ini tengah menggaungkan upaya Transformasi Mutu Layanan.
Tahun ini sebut Ghufron, BPJS Kesehatan tengah berfokus kepada Inovasi yang menjadi inti dari Program JKN, seperti Penerapan Janji Layanan JKN yang kini telah diimplementasikan ke 23.255 FKTP dan 2.923 FKRTL. Terbaru lanjut dia, BPJS Kesehatan telah merilis fitur I-Care JKN untuk memberikan kemudahan bagi dokter atau fasilitas kesehatan mengetahui riwayat pelayanan kesehatan peserta.
Ghufron menegaskan, atas komitmen yang ditunjukkan, tak heran jika BPJS Kesehatan terus mendulang penghargaan di tingkat nasional dan juga internasional seperti, ISSA Good Practice Awards, PR Indonesia hingga MarkPlus Wow Brand.
"Kami berharap capaian yang telah diraih dalam pengelolaan Program JKN ini dapat terus memberikan manfaat yang nyata bagi peserta. BPJS Kesehatan akan terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas layanan dan berinovasi demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia," tutup Ghufron. [frs]