Wens Wege berharap agar dengan adanya bantuan ini bisa menekan adanya stunting dan Bumil KEK di Desa Aibura, sehingga setiap tahun angkanya bisa ditekan atau berkurang sembari meminta kepada orang tua untuk selalu memperhatikan keseimbangan gizi anak-anaknya.
Selain itu anggota DPRD dari Fraksi Hanura ini juga berharap adanya kerjasama antara aparat Desa dan BPD untuk bekerja keras dalam menekan atau mengurangi stunting dan Bumil KEK di wilayah Desa Aibura.
Baca Juga:
Pembangunan Kawasan Terpadu Lumban Pea Dinas Pariwisata Toba, Belum Juga Dilaunching
Senada dengan Wens Wege, anggota DPRD Sikka dari Fraksi PKB, Simon Subandi juga mengatakan bahwa bantuan yang diberikan paling tidak bisa meringankan beban dan merupakan sesuatu yang tulus yang diberikan kepada 26 balita stunting dan Bumil KEK di wilayah Desa Aibura.
Simon Subandi menyebutkan bahwa sebenarnya di Desa Aibura tidak perlu ada kasus stunting jika kita semua benar-benar punya niat untuk itu.
Anggota DPRD Fraksi PKB, Simon Subandi menyerahkan telur kepada salah satu ibu dari balita stunting di Desa Aibura
Baca Juga:
Bupati Deli Serdang Launching Program PSC 119
Ia menjelaskan, stunting ini usia kritisnya itu ada di 1000 hari pertama. Artinya dari seseorang mau menikah harus sehat terlebih dahulu. Jika perlu sebelum menikah sebaiknya dicek up dulu kesehatannya sehingga tidak terjadi apa-apa di kemudian hari.
Lanjutnya mengatakan, stunting ini bisa terjadi karena adanya kelalaian kita orang tua dalam memberikan makan kepada calon bayi atau anak.
Menurutnya, jika stunting ini terjadi pada anak yang sudah berusia lebih dari 2 tahun, maka akan menjadi sedikit sulit bagi kita untuk memulihkannya sambil mengatakan stunting ini bisa diatasi jika kita bisa memanfaatkan secara baik bahan makanan yang ada disekitar kita.