WahanaNews-NTT | Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Wenseslaus Wege (Wens Wege) dan Simon Subandi memberikan bantuan kepada 26 balita stunting dengan membagikan telur dan beras di Desa Aibura, Kecamatan Waigete, Kamis (05/05/2022).
Selain kepada 26 balita stunting, bantuan serupa juga diberikan kepada Bumil KEK (Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik).
Baca Juga:
Pembangunan Kawasan Terpadu Lumban Pea Dinas Pariwisata Toba, Belum Juga Dilaunching
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Wens Wege dan Simon Subandi dalam kegiatan Launching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita/Balita Stunting dan Ibu Hamil di Aula Kantor Desa Aibura.
Dalam sambutannya, Wens Wege menyampaikan bahwa untuk menekan angka Stunting dan Bumil KEK di Desa Aibura sangat diperlukan adanya kerja sama dari semua pihak yang ada di wilayah Desa Aibura.
“Agar stunting ini bisa diatasi memang kita butuh kerjasama, bukan hanya pemerintah Kabupaten, Propinsi, DPRD, tetapi semua kita yang ada di wilayah Desa Aibura ini,” kata Wens Wege.
Baca Juga:
Bupati Deli Serdang Launching Program PSC 119
Anggota DPRD Fraksi Hanura, Wenseslaus Wege menyerahkan telur dan beras kepada salah satu ibu dari balita stunting di Desa Aibura
Lebih lanjut Wens Wege mengatakan, bantuan yang diberikan meski tidak seberapa ini merupakan implementasi dari apa yang sudah menjadi komitmen mereka bagi masyarakat di Desa Aibura yang mana telah menghantarkan mereka menjadi anggota DPRD Sikka.
Hal ini juga dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengurangi stunting di Kabupaten Sikka.
Wens Wege berharap agar dengan adanya bantuan ini bisa menekan adanya stunting dan Bumil KEK di Desa Aibura, sehingga setiap tahun angkanya bisa ditekan atau berkurang sembari meminta kepada orang tua untuk selalu memperhatikan keseimbangan gizi anak-anaknya.
Selain itu anggota DPRD dari Fraksi Hanura ini juga berharap adanya kerjasama antara aparat Desa dan BPD untuk bekerja keras dalam menekan atau mengurangi stunting dan Bumil KEK di wilayah Desa Aibura.
Senada dengan Wens Wege, anggota DPRD Sikka dari Fraksi PKB, Simon Subandi juga mengatakan bahwa bantuan yang diberikan paling tidak bisa meringankan beban dan merupakan sesuatu yang tulus yang diberikan kepada 26 balita stunting dan Bumil KEK di wilayah Desa Aibura.
Simon Subandi menyebutkan bahwa sebenarnya di Desa Aibura tidak perlu ada kasus stunting jika kita semua benar-benar punya niat untuk itu.
Anggota DPRD Fraksi PKB, Simon Subandi menyerahkan telur kepada salah satu ibu dari balita stunting di Desa Aibura
Ia menjelaskan, stunting ini usia kritisnya itu ada di 1000 hari pertama. Artinya dari seseorang mau menikah harus sehat terlebih dahulu. Jika perlu sebelum menikah sebaiknya dicek up dulu kesehatannya sehingga tidak terjadi apa-apa di kemudian hari.
Lanjutnya mengatakan, stunting ini bisa terjadi karena adanya kelalaian kita orang tua dalam memberikan makan kepada calon bayi atau anak.
Menurutnya, jika stunting ini terjadi pada anak yang sudah berusia lebih dari 2 tahun, maka akan menjadi sedikit sulit bagi kita untuk memulihkannya sambil mengatakan stunting ini bisa diatasi jika kita bisa memanfaatkan secara baik bahan makanan yang ada disekitar kita.
Simon Subandi berharap, meski dengan bantuan yang tidak seberapa ini bisa memberikan motivasi kepada para orangtua bagaimana cara memberikan makanan yang sehat bagi anak-anak mereka, terutama gizi yang seimbang dan bisa menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Sebagai anggota DPRD yang berasal dari Desa Aibura, Simon Subandi dan juga Wens Wege tetap berkomitmen untuk mensuport masyarakat dalam memperhatikan anak-anak mereka terutama di usia-usia rawan, sehingga kasus stunting ini tidak terjadi lagi.
Sementara itu, Sekretaris Desa Aibura, Yohanes Jawa menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRD Sikka Wens Wege dan Simon Subandi yang telah memberikan bantuan berupa telur dan juga beras kepada 26 anak stunting dan Bumil KEK di desanya.
“Kami atas nama masyarakat dan pemerintah desa Aibura menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada kedua anggota dewan kita yang hadir hari ini disini. Kita saling bahu membahu, kerjasama untuk menekan angka stunting di Desa Aibura,” ungkap Yohanes Jawa.
Meski bantuan yang diberikan tersebut tidak seberapa namun Yohanes Jawa berharap agar bantuan ini bisa bermanfaat bagi anak-anak stunting dan Bumil KEK di wilayah Desa Aibura sekaligus mengingatkan kepada orangtua untuk tetap mengukuti program PMT selama 6 bulan (180) hari kedepan. [frs]