WahanaNews-NTT | Untuk mendukung Gerakan Pramuka di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mencetuskan ide berpakaian seragam Pramuka pada setiap hari Rabu bagi pimpinan dan ASN lingkup Provinsi NTT.
Meski masih sebatas ide, namun Viktor Laiskodat memastikan akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Gubernur.
Baca Juga:
Cegah Rabies, Gubernur NTT Minta Warga Wajib Vaksinasi Anjing Peliharaan
Hal ini disampaikan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat ketika menerima Ketua Kwartir Daerah (KWARDA) Gerakan Pramuka NTT, Piter Manuk dan jajarannya, Rabu (11/01/2023) di Kupang.
"Sadar atau tidak dengan menggunakan seragam Pramuka, kita membangun kesadaran bersama akan betapa tingginya kedisiplinan dan kreatifitas dari setiap anggota Praja Muda Kirana. Dan kita didorong untuk mencontohi semangat kerja keras dari Organisasi Kepanduan Indonesia ini," kata Viktor Laiskodat.
Gubernur juga juga meminta kepada orang-orang muda untuk bisa belajar lebih keras dan harus memiliki kepribadian yang suka bekerja, serta punya jiwa pemberani dan suka menolong, sesuai dengan tuntutan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.
Baca Juga:
Manfaatkan EBT, Gubernur NTT : Ketersediaan Listrik Bersih Buka Potensi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
"Saya selaku Gubernur NTT sangat mendukung setiap aktifitas Gerakan Pramuka, karena gerakan ini sangat mendukung upaya mewujudkan generasi Indonesia yang cerdas dan berkarakter, terampil dan suka bergotong royong." ungkap dia.
"Itu sebabnya saya mencetuskan ide yang telah dituangkan dalam Pergub tentang penggunaan Pakaian Seragam Pramuka pada setiap Pimpinan dan ASN pada setiap Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT." tambah Viktor Laiskodat.
Menurutnya, seragam ini bukan sekedar gagah-gagahan, tetapi ada spirit yang harus dibangun melalui penggunaan seragam Pramuka ini.
Viktor juga berharap agar pengurus dan anggota Pramuka harus dapat mendukung program Kelornisasi dan pengembangan bambu untuk kesejahteraan masyarakat. Pramuka harus berperan dengan melakukan inovasi kelor dan bambu yang sangat cocok untuk dikembangkan secara masif di NTT.
"Kita perkokoh kolaborasi ini sehingga dapat sukses, karena dengan 1 pohon kelor 3 kg daunnya dapat menghasilkan 15 juta perbulan, juga mencegah stunting, ditambahkan 1 rumpun bambu sudah menghasilkan 5000 liter air, sehingga pengembangan kelor secara bervariasi dan berdampingan dengan bambu akan saling melengkapi dan cepat memberi dampak ekonomis." ketus dia.
Selain itu, khusus kepada Ketua KWARDA dan seluruh pengurusnya, Gubernur NTT berharap Kak agar bisa menghidupkan kembali drum band Kwarda, dalam bentuk lomba yang dilaksanakan di pelosok pedesaan.
Sebab menurut Viktor, saat ini masyarakat pedesaan tidak terlalu familiar dengan drum band, selain itu juga biarlah spirit kerja keras selalu dihidupkan melalui atraksi-atraksi drum band, Laiskodat. [frs]