Ngada.NTT.WahanaNews.co- Untuk memastikan agar data Kesejahteraan Sosial (KESOS) akurat dan tepat sasar, Pemkab Ngada melalui Dinas Sosial menggelar Rakor bagi seluruh Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG), selama 2 hari sejak 20 hingga 21 November 2025 di aula Susteran Sang Timur Bejo.
“Rakor ini menjadi ruang penting bagi kita semua untuk memastikan bahwa setipa proses pendataan, penyaluran, dan pemutakhiran infromasi kesejahteraan sosial di Kabupaten Ngada dapat berjalan lebih tertib, akurat dan terpadu, sehingga pelayanan kepada masyarakat khususnya kelompok rentan, semakin tepat sasaran dan berkelanjutan,” kata Penjabat Sekda Ngada, Yohanes C. Watu Ngebu dalam sambutannya mewakili Bupati Ngada.
Baca Juga:
Siap Jadi Tuan Rumah Etape Tour de NTT 2025, Joni Watu: Momentum Promosi Ngada kepada Dunia
Menurut Joni Watu panggilan akrabnya, Rapat Koordinasi (Rakor) operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial SIKS-NG Desa/Kelurahan juga bertujuan lanjut dia, untuk meningkatkan kapasitas para operator agar mampu menjalankan tugas pengelolaan data kesejahteraan sosial secara optimal. Melalui sistem ini, akurasi dan validitas data harus menjadi prioritas utama, tegasnya.
Dia menjelaskan, SIKS-NG adalah aplikasi resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengelola, memperbarui, dan memverifikasi data penerima bantuan sosial di seluruh Indonesia. Sistem ini kata dia, berfungsi sebagai alat utama pemerintah untuk memastikan bansos tepat sasaran dengan mengintegrasikan data dengan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Melalui rapat koordinasi ini, Joni Watu berharap agar bisa terpenuhinya kebutuhan hidup layak bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS); Tingkat kesiapan SDM meningkat, terutama para petugas pengelola data SIKS-NG Desa/Kelurahan dalam mendukung integrasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN); Akurasi data DTSEN semakin baik, karena operator yang terlatih mampu meminimalkan kesalahan input maupun validasi data lapangan; Fungsi SIKS-NG dapat dimaksimalkan, melalui pemanfaatan seluruh fitur sistem secara menyeluruh; Tata kelola data semakin kuat, dengan menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi; dan, Operator mendapatkan pemahaman dan solusi dalam menangani berbagai permasalahan sosial terkait DTSEN di wilayah kerja masing-masing;
Baca Juga:
Wujudkan Cinta Tanah Air dan Semangat Nasionalisme, Pemkab Ngada Canangkan Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih
Selain itu tutur Joni Watu, manfaat yang ingin diwujudkan melalui kegiatan ini antara lain; mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat; mengurangi beban ekonomi dan membantu pemenuhan hidup masyarakat rentan; mengarahkan kebijakan pemerintah agar lebih konvergen dan mengurangi bias akibat tumpah tindih data;
Keterangan Foto: Penjabat Sekda Ngada, Yohanes C. Watu Ngebu (kiri) didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngada, Wilibrordus Kaju (kanan).
Selanjutnya, mempermudah pensasaran program pembangunan agar lebih tepat sasaran; dan memudahkan pemerintah dalam menetapkan strategi pengentasan kemiskinan yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan, tandasnya.
Diakhir sambutannya, Joni Watu mengajak seluruh operator SIKS-NG, pendamping sosial, serta pemerintah desa dan kelurahan untuk bekerja dengan lebih cermat, jujur, dan bertanggung jawab.
“Kita harus memastikan bahwa setiap warga Negara khususnya yang tergolong rentan mendapat pelayanan dan bantuan yang tepat, sesuai data riil di lapangan. Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi peningkatan kualitas data kesejahteraan sosial serta masyarakat Kabupaten Ngada,” tutup Joni Watu.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Ngada, Syaloommi Hau dalam laporannya mengatakan, untuk memastikan keberhasilan pemanfaatan data secara optimal, Dinas Sosial Kabupaten Ngada menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG).
Rakor bagi operator SIKS-NG untuk seluruh Desa/Kelurahan se-Kabupaten Ngada ini dianggap penting untuk memastikan keberhasilan pemanfaatan data secara optimal, maka peningkatan kapasitas dan kompetensi para pengelola data menjadi sangat penting dan krusial.
Syaloommi menjelaskan, kesejahteraan sosial merupakan suatu keadaan dimana terpenuhinya kebutuhan hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga masyarakat mampu mengembangkan diri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik.
Kesejahteraan sosial lanjut dia, dapat dilakukan melalui rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PKKS).
PKKS yang dimaksud yakni; orang miskin, anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan, wanita rawan sosial ekonomi, anak jalanan, gelandangan, pengemis, orang dengan gangguan jiwa, penyandang disabilitas, lanjut usia terlantar, serta kelompok rentan dan kaum marjinal lainnya, terang Syaloommi Hau.
Oleh karena itu lanjut dia, sangat dibutuhkan SDM sebagai Operator SIKS-NG Desa/Kelurahan yang mumpuni untuk mengolah data masyarakat Fakir Miskin, sehingga layak sebagai penerima bantuan sosial yang diinput secara baik dan tepat kedalam sistem SIKS-NG untuk diusulkan ke Kementerian Sosial RI. [frs]