WahanaNews-NTT | Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo meminta kepada para tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Kabupaten Sikka.
Permintaan ini disampaikan Bupati Sikka dalam sambutannya usai meresmikan gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sikka, Senin (12/09/2022).
Baca Juga:
Pindah Rujukan BPJS Kesehatan, Bisakah ke Rumah Sakit Dekat Rumah?
Peresmian gedung Labkesda ini ditandai dengan pemberkatan oleh Rohaniwan Katolik dan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita oleh Bupati Sikka.
Selain Labkesda ada juga penyerahan kunci untuk pembangunan sarana layanan kesehatan di Puskesmas Teluk, Palue dan Wualadu serta Launching Public Service Center 119 di Dinas Kesehatan Sikka.
“Untuk rekan-rekan pelayan kesehatan tetap semangat, berilah pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Sikka,” ujar Bupati Sikka yang biasa disapa Robi Idong ini.
Baca Juga:
Iuran BPJS Kesehatan Jadi Tarif Tunggal Setelah KRIS Diterapkan
Bupati Sikka mengatakan, Laboratorium ini sangat bermanfaat sehingga dirinya memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka yang sudah menyelesaikan semua pekerjaan di tahun 2021.
Menurut Bupati, seharusnya peresmian ini sudah dilakukan lebih cepat namun karena adanya keterbatasan dari para kontraktor sehingga penyelesaian gedung ini sedikit terlambat.
Penandatanganan Prasasti oleh Bupati Sikka saat Peresmian Labkesda Kabupaten Sikka. (Foto: Frans Dhena)
Robi Idong mengakui bahwa lambatnya peresmian ini karena bangunan gedung ini terlalu rumit dan sangat detail dengan begitu banyaknya item, dan juga banyaknya kontraktor yang mau bekerja.
Lebih lanjut Bupati Sikka ini menuturkan bahwa proses lelang itu sangat fair, semua proses berjalan betul, namun berdasarkan pengalaman selama 4 tahun masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Sikka, pihaknya selalu saja masih terasa sulit jika ada pekerjaan terkait dengan bangunan gedung.
“Saya tidak mengerti. Padahal mereka kena sanksi dan bayar denda. Denda pun mereka mau. Seharusnya orang itu begitu dapat kerja harus dilakukan pagi, siang dan malam, tandas Robi Idong.
Untuk itu kedepan kata Bupati, pihaknya harus memperhitungkan secara cermat. Jika memang waktunya mepet, lakukan konsultasi langsung dengan Kementerian, terkait lamanya waktu pelaksanaan pekerjaan.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian Labkesda Kabupaten Sikka, Senin (12/09/2022). (Foto: Frans Dhena)
“Kita harus sampaikan bahwa pekerjaan ini perlu waktu, sehingga tidak bisa dipaksakan. Jika pekerjaannya butuh waktu 300 hari, tidak bisa dipaksakan 150 hari. Itu kan gila,” ungkap Bupati Sikka Robi Idong.
Kalau ada hambatan dengan regulasi maka lanjut Bupati menuturkan, sebagai kepala daerah yang dipilih langsung oleh rakyat wajib menyampaikan kalau pekerjaan ini, pelaksanaan proses lelangnya saja sudah makan waktu.
Hal ini perlu disampaikan agar pekerjaan ini lambat laun menjadi bagus, sehingga kita bisa mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat. “Kalau kita buat aturan, jangan sampai kita sendiri yang terlilit dengan aturan itu,” tambah Robi Idong.
Yang kita perlu adalah cara kerja dan solusi supaya rakyat yang kita pimpin ini bisa mendapatkan hidangan yang terbaik, pungkas Robi Idong.
Meski demikian, Bupati Sikka mengaku bahwa saat dirinya memantau langsung seluruh bagian bangunan dari gedung Labkesda ada beberapa yang sudah retak.
Hal ini kata Bupati karena dipengaruhi oleh konstruksi dari bangunan itu sendiri yang menggunakan konstruksi baja, sehingga jika terjadi gempa dampaknya ada bagian tertentu yang akan retak.
Untuk itu terhadap dampaknya ini Bupati Sikka berharap agar bisa menjelaskannya sejak awal, sebab dirinya tidak menginginkan setelah gedung Labkesda ini diresmikan ada Pokja, PPK dan Kepala Dinasnya diperiksa. [frs]