Agustina menambahkan, Presiden RI mengamanatkan pencapaian target nasional Prevalensi Stunting yang harus dicapai sebesar 14%, sedangkan prevalensi stunting untuk Kabupaten Sikka sampai dengan kondisi Agustus 2021 adalah sebanyak 3.947 balita (18,2%), dan pada Februari 2022 sebanyak 3.984 balita (17,2%).
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sikka telah mencanangkan kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Stunting secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten Sikka selama 180 hari sejak tanggal 1 April 2022.
Baca Juga:
Jabar Tetap Lanjutkan TPK Sarimukti untuk Bandung Raya
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga didampingi Kadis P2KBP3A Sikka, Dokter Maria Bernadina S. Nenu dan Staf BKKBN Provinsi NTT (Foto: Frans Dhena)
Kegiatan tersebut ujar Agustina, masih berlanjut sampai bulan Juli 2022 dengan evaluasi secara berkala dan dilaporkan secara periodik kepada Bupati Sikka.
Lebih lanjut dijelaskan, Kabupaten Sikka telah menindaklanjuti Upaya Percepatan Penurunan Stunting dengan mengeluarkan SK Bupati Sikka nomor 308/HK/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Sikka dan telah melakukan koordinasi dengan seluruh pihak yang terkait untuk memahami tugas dan tanggung jawab sesuai masing-masing dalam SK.
Baca Juga:
Sekda Kota Tangerang: TPK dan THR Telah Dicairkan, Menunggu Transfer Pegawai
Selanjutnya jelas Agustina Maria H. Carwayu, telah dibuat SK Tim Percepatan Penurunan Stunting di 21 Kecamatan dan 160 Desa serta telah dilaporkan ke tingkat Provinsi NTT.
Menurut dia, untuk tingkat Desa/Kelurahan pun telah dibentuk SK TPK (Tim Pendamping Keluarga) secara kolektif oleh Dinas P2KBP3A Kabupaten Sikka dan sudah mulai bekerja sejak bulan Januari 2022.
Dikatakan Agustina, Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas P2KBP3A juga telah mengikuti kegiatan zoom meeting Orientasi TPK Kabupaten Sikka yang diikuti calon Fasilitator Desa/Kelurahan dan para PKB Sikka.