Hal ini dikarenakan petani penyadap nira di Kabupaten Sikka, dominan mengolah nira menjadi produk alkohol moke yang menurut petani penyadap nira, moke mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Pengolahan nira dengan pendekatan industri kata dia menjadi salah satu solusi yang ditawarkan HIPMI Kabupaten Sikka untuk menaikkan daya beli nira lontar dari petani. Dengan adanya pengolahan nira secara industri dapat memenuhi standarisasi mutu tertentu dengan kualitas yang lebih baik serta dapat dipasarkan secara lebih luas.
Baca Juga:
12 Tahun Berkarya LSM PATRA Peduli Air dan Lingkungan
Dengan demikian, selain meningkatkan nilai ekonomi yang lebih optimal bagi para petani penyadap nira maupun para penjual moke, lebih dari itu dapat mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Sikka, ucap Mario W.P. Sina. [frs]