Alimuddin kemudian mengatakan bahwa semenjak peristiwa pengeroyokan malam itu (Kamis, 24/03/2022), ia belum bisa melaut lagi sebagai nelayan pancing tuna.
"Mungkin 2 atau 3 bulan ini saya tidak bisa kerja karena saya rasa kondisi saya masih tidak baik," tutur dia.
Baca Juga:
Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Polres Asahan Grebek Lokasi Gelper di Graha Kisaran
Alimuddin mengaku bahwa penghasilannya sebagai nelayan pancing tuna tergantung dari jumlah tangkapan.
"Tergantung tangkapannya. Kalau banyak bisa dapat Rp. 7 juta sebulan. Kalau tangkapannya sedikit saya dapat Rp. 3 juta sebulan. Ini sudah hampir sebulan saya tidak kerja gara-gara kasus ini," ungkap pria beranak satu ini.
Informasi yang diterima WahanaNews.co dari kedua korban bahwa, kasus pengeroyokan yang menimpa Alimuddin dan Erik Armando Sumaila ini, terjadi pada Kamis (24/03/2022), yang mana saat itu keduanya dikeroyok hingga babak belur oleh sekelompok orang di Pemana.
Baca Juga:
Bupati Labura Hadiri Pemusnahan 15 Kg Sabu di Polres Labuhanbatu
Ditanya sejauh mana prosesnya, keduanya mengaku bahwa pihaknya sudah melaporkan ke Polres Sikka dan hingga kini kasus tersebut masih dalam pemeriksaan pihak Reskrim Polres Sikka. [frs]