WahanaNews-NTT | Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, sempat erupsi sebanyak 9 kali sejak Minggu (19/12/2021) pagi dengan tinggi kolom abu mencapai 300-600 meter dari puncak gunung.
Diketahui, gunung ini telah berstatus siaga sejak November 2020 lalu.
Baca Juga:
Tiga Gunung Api di Sulawesi Utara Berstatus Siaga Level III Setelah Aktivitas Meningkat
"Data PVMBG Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok tercatat, sejak enam jam terakhir, Gunung Ile Lewotolok dengan ketinggian 1423 Meter dari permukaan laut ini, selain erupsi sebanyak 9 kali letusan, juga diwarnai adanya gempa hembusan sebanyak 24 kali dan juga gempa tektonik jauh sebanyak 8 kali," ujar Yeremias Kristianto, petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok saat kepada wartawan, Minggu (19/12/2021) petang.
Dijelaskan Yeremias, pasca-erupsi besar November 2020 lalu, gunung ile Lewotolok hingga kini terus menunjukkan aktivitas vulkanik.
Meski demikian erupsi yang masih terus terjadi ini berskala kecil. Kondisi ini terjadi lantaran masih adanya aktivitas magma ke permukaan kawah gunung.
Baca Juga:
Lubang Misterius Muncul di Sungai Blitar, Sedot Air Hingga Sungai Mengering
"Ya hingga kini gunung Lewotolok masih terus erupsi. Setiap kali erupsi selalu disertai gemuruh. Kondisi ini terjadi lantaran masih adanya pergerakan magma ke permukaan kawah gunung,” jelasnya.
Untuk menghindari dampak gunung api yang masih terus erupsi, lanjut Yeremias, pihak PVMBG pos pengamatan Gunung Ile Lewotolok berharap agar warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Hal ini lantaran adanya ancaman bahaya longsor material lapuk yang dapat disertai awan panas dari bagian tenggara puncak kawah Gunung Ile Lewotolok.
"Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan," Pintahnya. [dny]