“Ini menjadi keprihatinan saya untuk memperjuangkan mereka (kader posyandu-red). Karena dari mereka anak-anak stunting ini bisa didampingi dan memeberika edukasi kepada orang tuanya. Jadi ini adala salah satu upaya kita, sehingga bisa menurunkan angka stunting ini,” ketus dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Martina Pali dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka menyampaikan rasa bangganya kepada Camat Alok yang dengan caranya telah berupaya memperhatikan dan peduli terhadap kader posyandu.
Baca Juga:
Camat Alok Kolaborasi dengan Telkomsel, Hadirkan Internet 4G di Desa Gunung Sari
Martina Pali menilai bahwa bantuan tersebut merupakan langkah baik yang dilakukan Camat Alok dalam menangani persoalan stunting di Kabupaten Sikka, mengingat kurangnya intevensi anggaran untuk penanganan stunting, sehingga hal ini bisa dijadikan sebagai tambahan anggaran.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Martina Pali.
Baca Juga:
Pemko Binjai Apresiasi Kader Posyandu Kecamatan Binjai Utara
“Tahun ini kita hanya 88 anak untuk beberapa kelurahan di berapa Kecamatan ini. Jadi saya senang sekali bisa dapat tambahan lain, dan ini luar biasa sekali.” Ujar Martina Pali, sembari menambahkan anggaran untuk kader posyandu dalam penanganan stunting ini memang sedikit sekali, berkisar antara Rp. 50 ribu/hari selama 180 hari.
Lebih lanjut tutur Martina Pali mengapresiasi Camat Alok atas usahanya memperhatikan para kader Posyandu ini.
Menurut dia, untuk saat ini mungkin baru Camat Alok saja yang punya kepedulian terhadap kader-kader posyandu dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Sikka.