WahanaNews-NTT | Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk membahas modernisasi alutsista TNI AD di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Pada April lalu, Prabowo menyebut modernisasi alutsista sangat mahal dan negara dihadapkan dengan dilema.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Geladi Bersih Puncak Acara HUT Ke-79 TNI Tahun 2024
"Alutsista di bidang pertahanan memang cukup mahal. Bahkan bisa saya katakan sangat mahal. Karena itu pimpinan negara selalu dihadapkan dengan dilema harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan, tapi menjaga kemampuan pertahanan supaya kedaulatan kita tidak diganggu," kata Prabowo, di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Kamis, (22/4/2021).
Turut mendampingi Menhan Prabowo pada pertemuan itu, Wamenhan M. Herindra, Irjen Kemhan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Erwaman Taufanto, dan Dirjen Renhan Kemhan Mayjen TNI Budi Prijono. Kemudian dihadiri Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari.
Sedangkan beberapa pejabat TNI AD yang mendampingi Kasad, Danpuspenerbad Mayjen TNI Bueng Wardadi, Asrena Kasad Mayjen TNI Candra Wijaya dan Waasrena Kasad Bid. Dal. Brigjen TNI Adisura Firdaus Tarigan.
Baca Juga:
Cegah Prajurit TNI Terlibat Judi Online KSAD Jenderal Maruli Turun Gunung
Presiden Jokowi Minta Modernisasi Alutsista
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara menyeluruh.
Dia menyampaikan modernisasi alutsista dilakukan di tiga mantra TNI.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara Penetepan Komponen Cadangan TNI di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus Kopassus Bandung Jawa Barat, Kamis (7/10/2021). Total ada 3.103 orang yang ditetapkan sebagai komponen cadangan.
"Pemerintah melakukan modernisasi alutsista secara menyeluruh pada semua matra darat, laut dan udara. Kita juga punya putra-putri yang tidak kalah kemampuannya di bidang sains dan teknologi," ujar Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Menurut dia, para ilmuwan dan insinyur-asal Indonesia sedang melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis. Salah satunya, membangun kapal Frigate buatan Indonesia.
"Termasuk, peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," katanya.
Jokowi menuturkan bahwa TNI perlu didukung oleh komponen cadangan dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan NKRI, keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia.
Dia menyebut setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara dan usaha pertahanan negara. [dny]