WahanaNews-NTT | Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta agar sistem pertanian, khususnya pada lahan sulit di Nusa Tenggara Timur (NTT) memanfaatkan teknologi.
Menurut Jokowi, keberanian menggunakan teknologi akan menghasilkan solusi terbaik dalam penanganan lahan-lahan pertanian yang sulit.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Saya rasa kalau kita berani menggunakan teknologi, berani mencoba di lahan-lahan yang sulit seperti yang di NTT ini, nanti akan kelihatan semuanya, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dikoreksi, dan apa alsintan (alat dan mesin pertanian) yang pas untuk digunakan di daerah seperti NTT ini," kata Jokowi selepas melakukan penanaman jagung bersama masyarakat di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Kamis (24/3).
Dia optimis, dengan memanfaatkan teknologi alsintan bisa memperbaiki kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Belu. Tak hanya itu, teknologi memperkuat ketahanan pangan nasional secara lebih luas.
"Saya meyakini ini akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di NTT khususnya di Kabupaten Belu, tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan nasional kita karena ada lahan-lahan baru yang dibuka seperti di Provinsi NTT, Kabupaten Belu seperti yang kita lihat sore hari ini," tambahnya.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Sebelumnya, Jokowi bersama masyarakat melakukan penanaman jagung menggunakan mesin tanam jagung atau planter di lahan seluas 53 hektare.
Apabila produksi yang dihasilkan di lahan tersebut bagus, Presiden menyebut pembukaan lahan serupa akan kembali dilakukan di daerah lain.
"Dari sinilah nanti kita akan perluas sampai seluas 500 hektare. Kalau itu nanti berhasil dan produksinya bagus, kita akan melompat ke daerah yang lain yang juga ada lahan datar seperti ini seluas 15 ribu hektare," tambahnya.