WahanaNews-NTT | Terkait peristiwa kekejaman KKB teroris Papua baru-baru ini, membuat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Widi Prasetijono angkat bicara.
Diketahui, baru baru ini telah terjadi peristiwa berdarah pembunuhan 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Baca Juga:
Pengusaha Cilacap Motivasi 26 Siswa Seko Pusdiklatpassus Angkatan 108 Saat Pembaretan
Setelah membunuh secara keji 8 pekerja yang tengah mengerjakan tower PTT, di hari yang sama KKB Papua juga menyerang salah satu prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH hingga terluka.
Melihat kejadian tersebut, Widi Prasetijono menyebut belum ada petunjuk dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ihwal rencana penambahan personel ke Papua.
Sampai dengan saat ini, dirinya masih menunggu bila memang penambahan tersebut diperlukan.
Baca Juga:
Brigjen TNI Djon Afriandi Resmi Jabat Danjen Kopassus Gantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi
“Sementara ini rencana (penambahan personel) belum ada. Tapi ya kami menunggu petunjuk dari Panglima TNI selaku pengguna pasukan TNI," ujar Widi di Balai Komando, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/3).
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini Korps Komando Pasukan Baret Merah hanya mempelakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) personel saja.
Menurut dia, pendekatan yang dilakukan di Papua pun sudah berubah menjadi pembinaan teritorial (Binter).
"Terkonsentrasi melaksanakan kegiatan binter saja di sana. Sehingga tentunya semua operasi di Papua dilaksanakan oleh Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Kasuari," ucap Widi.
"Sifatnya itu kami Kopassus itu BKO-kan personel untuk melaksanakan tugas," tambahnya. [dny]