WahanaNews-NTT | Indonesia adalah negara tropis yang memiliki kekayaan dan bentang alam yang luar biasa. Kekayaan alam tersebut sangat penting untuk tetap lestari dan dilestarikan agar tetap bermafaat untuk generasi berikutnya. Salah satu upaya pelestarian yaitu dengan menetapkan suatu kawasan menjadi Taman Nasional. Pengertian Taman Nasional dijelaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Dalam UU itu dijelaskan bahwa Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi.
Baca Juga:
Pemburu Tembak Badak Jawa di TN Ujung Kulon, Culanya Dijual Rp280 Juta
Manfaat taman nasional antara lain untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, untuk menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Sejauh ini, Indonesia memiliki 50 taman nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dari 50 tersebut, terdapat enam taman nasional yang ditetapkan sebagai World Heritage Sites atau Situs Warisan Dunia dari UNESCO.
Berikut 6 taman nasional yang juga Situs Warisan Dunia tersebut:
Baca Juga:
10 Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO Paling Terindah
1. Taman Nasional Lorentz (TNL)
Lokasi Taman Nasional Lorentz berada di bagian Tengah-Selatan Papua, tepatnya pada posisi geografis 136o 59’ 36,168” BT – 139o 09’ 25,308” BT dan 3o 43’ 10,992” LS – 5o 26’ 39,12” LS.
Taman Nasional Lorentz memiliki luas 2.505.600 hektare, yang membuatnya menjadi taman nasional terluas di Indonesia dan Asia Tenggara. Taman nasional ini didirikan tahun 1997, dan mendapat predikat sebagai Situs Warisan Dunia dari UNESCO pada tahun 1999.
Terdapat beberapa spesies di taman nasional ini yang berkontribusi terhadap kekayaan keanekaragaman hayati di Papua. Rincian spesies di Taman Nasional Lorentz yaitu:
1.200 tanaman berbunga
123 spesies mamalia
411 spesies burung
150 spesies reptil dan amfibi.
Taman Nasional Lorentz juga menjadi daerah endemik bagi 9 spesies burung, dan 45 spesies burung yang sebarannya terbatas. Pada taman nasional ini terdapat penemuan baru, yaitu Kanguru Pohon Dingiso. Nama Lorentz sendiri diambil dari seorang ahli biologi Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz.
2. Taman Nasional Komodo
Lokasi Taman Nasional Komodo berada di Pulau Komodo, Rinca, Padar dan Banta, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Ini merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 6 Maret 1980. Enam tahun kemudian, pada 1986 ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Luas Taman nasional Komodo mencapai 173.000 hektare yang meliputi wilaya terestrial maupun perairan. Taman Nasional Komodo awalnya dirikan untuk perlindungan dan pelestarian Komodo.
Berdasarkan data tahun 2018, terdapat sekitar 2.872 ekor komodo di kawasan ini. Selain komodo, taman nasional ini juga menyimpan 277 spesies hewan lain yang merpakan perpaduan dari Asia dan Australia. Berikut spesies lain yang ada di taman nasional ini:
32 spesies mamalia
128 spesies burung
37 spesies reptil
25 spesies hewan darat dan burung yang dilindungi.
Beberapa hewan unik di taman nasional ini antara lain Kakaktua Kecil Jambul Kuning, Blue White-lipped Pit Viper, Pari Manta Raksasa, dan Kuda Liar.
3. Taman Nasional Kerinci Seblat
Lokasi Taman Nasional Kerinci Seblat berada di Sungai Penuh, Jambi. Namun ia membentang dari Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Secara administratif, wilayahnya berada di 14 kabupaten dan 2 kota di empat provinsi tersebut. Hal itu membuat Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai taman nasional terluas di Sumatera.
Taman nasional ini didirikan pada tahun 1999, dengan luas 1.375.349,867, atau 13.750 kilometer persegi.
Taman Nasional Kerinci Seblat ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2003.
Meski demikian, cikal bakal taman nasional ini sudah ada sejak tahun 1982 melalui deklarasi Menteri Pertanian dalam Kongres Taman Nasional se-Dunia III di Bali.
Taman Nasional Kerinci Seblat melindungi:
4.000 jenis tanaman
300 jenis anggrek
371 spesies burung (17 di antaranya endemik Sumatera)
85 spesies mamalia, 7 spesies primata 6 spesies amfibi
10 spesies reptil
Selain itu, Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki dua spesies kunci yang menjadi fokus pengelolaannya, yaitu Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera.
4. Taman Nasional Ujung Kulon
Lokasi Taman Nasional Ujung Kulon berada di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Taman nasional ini didirikan pada tanggal 26 Februari 1992, dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun yang sama.
Luas Taman Nasional Ujung Kulon mencapai 122.955 hektare. Luas ini terdiri dari kawasan daray 78.619 hektare, dan perairan 44.337 hektare.
Taman Nasional Ujung Kulon melindungi 700 jenis flora dan 608 jenis fauna.
Adapun ciri khas faunanya yaitu Anjing Hutan, Badak Jawa, Owa Jawa, dan Surili.
Selain itu, taman nasional ini juga memiliki cagar alam dan objek wisata, seperti: Pulau Peucang, Pantai Selatan, Kepulauan Handeuleum, Pulau Panaitan.
Padang Penggembalaan Cidaon, Padang Penggembalaan Cibunar, Gua sangyangsirah. Sumber Air Panas Cibiuk, Habitat Owa Jawa Curuh Cikarang.
5. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)
Lokasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan berada di Lampung Barat, Provinsi Lampung. Namun secara administrasi, taman nasional ini terbentang dari Lampung hingga Bengkulu, yaitu di Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Kabupaten Saur di Bengkulu.
TNBBS didirikan pada tahun 1990, yang cikal bakalnya merupakan Kawasan Suaka Margasatwa sejak tahun 1935. Pada tahun 2004, TNBBS yang memiliki luas total 355.511 hektare ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
TNBBS memiliki jenis fauna yang beragam, mulai dari bunga raksasa Raflesia serta Amorphopallus yang merupakan bunga tertinggi di dunia.
Jenis flora lain yang ada di sana yaitu 514 jenis pohon dan tumbuhan besar,
126 spesies anggrek,
26 spesies rotan, dan
25 spesies jambu.
Secara fauna, TNBBS melindungi:
122 spesies mamalia, termasuk
6 spesies yang terancam punah.
123 spesies reptil dan amfibi.
53 spesies ikan.
221 spesies serangga.
450 spesies burung.
9 jenis rangkong.
6. Taman Nasional Gunung Leuser
Di Aceh, taman nasional ini membentang dari Kabupaten Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Leus, Bener Meriah, hingga Aceh Tamiang.
Sementara di Sumatera Utara, taman nasional ini meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan Langkat. Taman nasional yang namanya diambil dari Gunung Leuser di Aceh ini didirikan pada tahun 1997, dan meraih predikat Situs Warisan Dunia pada tahun 2004.
Luas Taman Nasional Gunung Leuser mencapai 830.268,95 hektare. Luas ini terdiri dari 75,27 persen di Aceh dan 24,37 persen di Sumatera Utara. Vegetasi di Taman Nasional Gunung Leuser erat hubungannya dengan flora di Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Jawa, bahkan Filipina.
Taman nasional ini memiliki habitat fauna berupa mamalia, burung, reptil, amfibi, ikan, dan invertebrata.
Sebanyak 65 persen dari 129 spesies mamalia besar dan kecil di Sumatera terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser ini.
Empat spesies yang menjadi satwa kunci di taman nasional ini adalah Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Orangutan Sumatera, dan Badak Sumatera. [dny]