NTT.WahanaNews.co-Sikka| General Manager KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto M. Lering, S.Ak, MM menggambarkan pentingnya peran koperasi dalam penyaluran KUR kepada anggota.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Yanto ini kedipercayaka menjadi salah satu panelis dalam diskusi tentang Posisi Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI) dalam Industri Jasa Keuangan dalam acara Rapat Anggota Tahunan Nasional (Ratnas) Induk Koperasi Kredit Indonesia (Inkopdit) yang berlangsung di Qubu Resort Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca Juga:
Ketua KPUD Muna Harap Debat Calon Bupati Jadi Proses Edukatif, Bukan Sekadar Ide
Dalam kesempatan tersebut Yanto menggambarkan tentang peran koperasi yang dinahkodainya menjadi salah satu penyalur KUR di Indonesia.
Dihadapan 700-an peserta Ratnas yang datang dari seluruh Indonesia, Yanto menyampaikan bahwa selama ini ada kekeliruan atau salah paham dari rekan-rekan gerakan koperasi kredit Indonesia tentang KUR.
Baca Juga:
Gelar RAT XL Tahun Buku 2023, KSP Kopdit Obor Mas Beri Penghargaan "The Best Obor Mas Award"
Yanto mengungkapkan bahwa, ada kesalahpahaman yang terjadi dimana para pelaku koperasi kredit menilai bahwa menjadi penyalur KUR itu dapat melemahkan nilai swadaya yang merupakan salah satu pilar penting dalam koperasi kredit.
"Pada kesempatan ini saya ingin memberikan sharing terkait penyaluran KUR kebetulan koperasi kami dipercaya pemerintah menjadi penyalur KUR" ungkap Yanto.
"Selama ini teman-teman berpikir bahwa kami menjadi penyalur KUR karena kami dapat modal dari pemerintah itu salah, karena modal yang kami salurkan kepada anggota dalam bentuk pinjaman KUR itu adalah modal kami sendiri, sedangkan pemerintah hanya membantu dalam bentuk subsidi bunga" lanjut Yanto.
Dalam kesempatan tersebut, Yanto menggambarkan bahwa Kopdit Obor Mas telah dipercaya oleh pemerintah menjadi penyalur KUR sejak tahun 2017 dengan memperoleh kinerja kredit yang sangat bagus yakni tidak ada kredit macet atau NPL 0%.
GM KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering, S.Ak.,MM
Selain itu Yanto pun mengungkapkan bahwa hingga saat ini Kopdit Obor Mas mendapatkan subsidi bunga KUR sebesar 700 an juta setiap bulannya.
Oleh karena itu Yanto pada kesempatan tersebut mengajak rekan-rekan gerakan koperasi kredit Indonesia untuk berjuang menjadi penyalur KUR karena dengan demikian akan sangat membantu anggota untuk memperoleh modal usaha dengan suku bunga yang murah.
"KUR saat ini ada tiga kelas yakni KUR super mikro dengan maksimal plafon sebesar sepuluh juta rupiah, KUR mikro dengan plafon pinjaman di atas sepuluh juta hingga seratus juta rupiah dan KUR kecil di atas seratus juta rupiah hingga lima ratus juta rupiah" terang Yanto.
"Untuk KUR super mikro itu bunga hanya 3% per tahun atau 0,25% efektif (menurun - red), sedangkan KUR mikro dan kecil dengan suku bunga 6% per tahun atau 0,5% efektif. Dengan demikian bukankah akan sangat membantu anggota kita?" lanjut Yanto penuh semangat.
Peserta RAT INKOPDIT dari KSP Kopdit Obor Mas
Yanto pun menjelaskan bahwa untuk KUR super mikro anggota hanya membayar bunga 3% per tahun sedangkan pemerintah memberikan subsidi 15% per tahun sehingga secara tidak langsung pinjaman tersebut suku bunganya sebesar 18% per tahun. Dengan demikian akan sangat menguntungkan anggota karena bunga yang ia bayar sangat murah dan juga menguntungkan koperasi karena mendapat tambahan bunga berupa subsidi bunga dari pemerintah.
Menurut Yanto jika gerakan koperasi kredit Indonesia tidak masuk menjadi penyalur KUR, maka akan kalah bersaing dengan lembaga keuangan lain yang memberikan kredit dengan suku bunga murah dan akan berdampak pada idle money karena koperasi tidak mampu menjual uang yang ada.
Informasi yang diperoleh Media ini, Rabu (12/6/2024), kegiatan rapat anggota tahunan nasional Induk Koperasi Kredit Indonesia tersebut berlangsung mulai tanggal 12 - 15 Juni 2024 dengan rincian kegiatan, 12 Juni 2024 kegiatan Open Forum, 13 Juni 2024 Lokakarya, 14 Juni 2024 kunjungan ke Kopdit Pancur Kasih dan beberapa tempat wisata dan 15 Juni 2024 Rapat Anggota Tahunan Nasional Inkopdit serta rapat anggota khusus untuk pemilihan pengurus dan pengawas Inkopdit.
Peserta dari Kopdit Obor Mas sebanyak 22 orang yakni Theresia Angelina Bala (sekretaris 1 pengurus), Andreas M. Mbete (sekretaris 2 pengurus), Nong Buyung Dekresano (bendahara pengurus), Vinsensius Hubertus (wakil ketua pengurus), L. Frediyanto M. Lering (GM), Martonsius Juang (Manager Area), Marianus Nggedi Bodhe (manager kanca utama Manggarai Barat), Paulus A. Adur (manager kanca Habi Bola), Ramadhan Dato (manager KCP Solor), Kletus D. B. Konten (manager KCP Adonara), Ambrosius Lai (manager KCP Detusoko), Petrus B. Mbipi (manager KCP Nangapanda), Adrianus G. H. Nggesu (manager KCP Wolowaru), Yanuarius Adji (manager KCP Boawae), Lukas Leba (manager KCP Nangaroro), Saferius M. Wake (manager KCP So'a), Sikstus R. Dara (manager KCP Satarmese), Gabriely S. Luju (staf kantor pusat), Maria E. Pisak (sekretaris GM), Yesyurun Tlonaen (staf pemasaran kanca Pasar Tingkat) dan Maria M. Lewat (staf kredit kanca utama Flores Timur). [frs]