WahanaNews-Labuanbajo | Gelaran "The 1st Tourism Working Group (1st TWG)" telah diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama dua hari pada 10-11 Mei 2022 yang digelar secara hybrid di Sudamala Resort Labuan Bajo.
1st TWG sebagai salah satu working group dari Presidensi Indonesia pada KTT G20 tahun 2022, menjadi ruang bertukar gagasan, pengalaman, hingga best practice dari negara-negara G20 serta negara tamu dan lembaga internasional.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Dengan terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu venue Side Event G20, semakin banyak mata memandang Labuan Bajo pada khususnya dan NTT pada umumnya.
Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Labuan Bajo bukan lagi sekadar tempat berlibur, tetapi juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai pertemuan, rapat, dan aktivitas lainnya berskala nasional dan internasional lainnya.
Setelah sebelumnya sukses menjadi tuan rumah Asia International Water Week (AIWW) pada Maret lalu, Labuan Bajo kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan side event G20 yang salah satunya adalah TWG 1.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Adapun isu utama yang dibahas pada TWG 1 adalah penguatan masyarakat sebagai agen perubahan untuk transformasi pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan yang berpusat pada lima pilar aksi, sehingga pemulihan dan kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19 dapat dirasakan masyarakat.
Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyukseskan penyelenggaraan side event G20 terutama TWG 1 ini.
Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Xaverius Teguh mengatakan, BPOLBF berkoordinasi dengan lintas kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk merampungkan beberapa pembangunan guna menyukseskan G20.
“Kemenparekraf/Baparekraf bersama pemerintah pusat terus melakukan pengawasan di lokasi pendukung penyelenggaraan event G20, yang salah satunya berada di Labuan Bajo. BPOLBF bersama kementerian lembaga dan stakeholder telah merampungkan pengembangan Waterfront City di Labuan Bajo, untuk mendukung penyelenggaraan TWG 1," ujarnya, dikutip Kamis (12/5/2022).
Senada, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyatakan penyelenggaraan TWG 1 Labuan Bajo menjadi bukti bahwa Labuan Bajo siap menyambut berbagai event internasional lain ke depannya.
"Labuan Bajo sudah menjadi venue event internasional. Hal ini secara tidak langsung memberitahukan kepada khalayak bahwa Labuan Bajo sudah siap menyambut event internasional sehingga event-event besar lain tentunya bisa diadakan di Labuan Bajo," tuturnya.
Shana melanjutkan, Labuan Bajo dengan pariwisata keberlanjutan dan berbasis masyarakatnya siap dan mampu menjadi tuan rumah untuk berbagai event berkelas dunia lainnya terutama pasca pandemi.
"Tren pariwisata setelah pandemi adalah pariwisata yang berkelanjutan, berbasis masyarakat, dan ini adalah sesuatu yang telah dirintis dan lakukan selama tiga tahun terakhir, bagaimana pariwisata itu tidak lagi berorientasi pada jumlah tetapi juga kualitas, kepuasan wisatawan dan masyarakat itu sendiri," urainya.
Shana mengatakan bahwa Labuan Bajo siap menyambut perhelatan internasional tersebut dan perhelatan internasional lainnya ke depan.
BPOLBF sendiri hadir sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah yang mengorkestrasi seluruh kepentingan dalam membangun pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan dan berdaya saing. [rda]