WahanaNews-Labuanbajo | Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamad Lutfi mengatakan jika kenaikan harga telur ayam saat ini di picu oleh geliat industri hotel, restoran dan katering yang mulai aktif memanfaatkan telur ayam sebagai bahan pangan yang dibutuhkan.
Namun demikian, Lutfi meyakini kenaikan harga telur ayam akan segera turun. Di mana kenaikan harga karena menipisnya stok yang telah digunakan untuk bantuan sosial.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Harga telur ayam yag melonjak tidak akan lama. Melainkan akan turun pada Januari 2022," ujar Lutfi, Jumat (31/12/2021).
Sebagai informasi, harga telur ayam terpantau mahal di pasar tradisional. Harga telur per kilogramnya dijual Rp30.000-Rp33.000. Adapun pasar tradisional yang menjual di harga Rp30.000 terdapat di Pasar Kalibaru.
Sementara telur ayam ras yang dijajal Rp32.000, di antaranya tersedia di Pasar Grogol, Pasar Minggu, Pasar Pramuka, Pasar Pal Meriam, Pasar Cibubur, Pasar Tanah Abang Blok A-G, Pasar Cipete, Pasar Lenteng Agung, Pasar Rawamangun, dan Pasar Pademangan Timur.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Sedangkan yang dibanderol dengan harga Rp33.000 tersedia di Pasar Pondok Labu, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Pesanggrahan, Pasar Tebet Barat, Pasar Pluit, dan Pasar Pulo Gadung.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menerangkan, penyebab naiknya harga telur ayam jelang penutupan akhir tahun 2021 lantaran naiknya harga pakan jagung.
Sehingga peternak kesulitan mendapatkan harga pakan yang terjangkau.