WahanaNews-Labuanbajo | Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema, menyoroti proyek pemerintah pusat yakni pusat persemaian benih oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ansy Lema, menyatakan hal tersebut beberapa waktu lalu saat dirinya berkunjung ke Hutan Bowosie, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca Juga:
Siap Bertarung di Pilkada Serentak 2024, 19 Caleg Terpilih DPR RI Mengundurkan Diri
Ansy Lema berkunjung pasca menerima laporan tentang pembangunan pusat persemaian benih yang dilaporkan masyarakat dan beberapa aktivis lingkungan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dalam beberapa kali rapat dengan Menteri KLHK beserta jajaran, saya mempertanyakan latar belakang dan tujuan proyek tersebut. Saya juga menunjukan beberapa temuan masyarakat yang terdampak dari proyek ini, seperti volume air sungai yang semakin rendah dan bahkan dalam beberapa periode kering," ungkap Ansy dalam keterangan tertulis pada Senin 22 Agustus 2022.
Menurutnya, proyek persemaian benih itu begitu janggal karena membangun tempat persemaian benih, KLHK harus membabat kurang lebih 30 hektare hutan aktif.
Baca Juga:
Lolos ke Senayan di Pemilu 2024, Hinca Pandjaitan Sampaikan Terimakasih
Hutan itu, kata Ansy, selama ini menjadi wilayah tangkapan air bagi beberapa wilayah di Kabupaten Manggarai Barat, habis berhektar-hektar untuk proyek pembangunan pusat persemaian benih.
Sumber air yang dikenal Mata Air Bowosie mendapatkan tangkapan air dari wilayah hutan tersebut. Membabat pepohonan aktif di puluhan hektar kawasan hutan untuk menyemai benih pohon.
"Ada yang keliru dari cara berpikir seperti ini. Padahal, KLHK bisa menggerakan masyarakat lokal menanam pohon atau juga membuat program rutin penanaman pohon bersama generasi muda serempat, seperti pelajar, mahasiswa dan pemuda," kata Ansy Lema.