WahanaNews-Labuanbajo | Pembangunan sarana dan prasarana oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah rampung pada akhir 2021 tetapi Wisata Goa Batu Cermin di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, masih tutup.
Pada Kamis (22/4/2022), wartawan mengunjungi tempat wisata itu. Pintu gerbang masuk ditutup rapat. Tempat itu tampak sepi. Tak ada aktivitas apa pun di dalam kawasan tersebut.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Warga Labuan Bajo pun bertanya-tanya. Mengapa Wisata Goa Batu Cermin itu belum dibuka lagi bagi publik.
"Kalau pembangunan sarana prasarana di spot wisata Batu Cermin itu sudah selesai, mengapa tidak segera diserahkan ke Pemda Manggarai Barat, sehingga bisa dimanfaatkan publik. Ada apa ini?" kata seorang warga bernama Yos Nggarang kepada wartawan, Kamis.
Ia pun meminta pemerintah pusat melalui kementerian terkait agar segera menyerahkan wisata itu ke Pemda Manggarai Barat.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Sebab, spot itu merupakan wisata alam andalan Labuan Bajo. Apalagi sejak pandemi Covid-19 mereda, wisatawan banyak ke Labuan Bajo.
"Ini kan spot wisata favorit wisatawan lokal, nusantara, dan mancanegara. Apa jadinya kalau wisatawan datang, ternyata tempat ini masih tutup? Sangat disayangkan tempat ini lama mubazir. Ini kan sudah April 2022," tutur dia.
Dia juga mengingatkan kepada Pemda Manggarai Barat agar hati-hati menerima sarana dan prasarana wisata tersebut.
"Pastikan bahwa pengerjaannya berkualitas. Jangan sampai nanti, hasil kerjanya tidak bagus, akhirnya Pemda dan masyarakat Manggarai yang harus dirugikan," ujarnya.
Belum diserahkan ke Pemda Manggarai Barat
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut mengatakan, wisata Goa Batu Cermin itu belum diserahterimakan kepada Pemda Manggarai Barat
"Sampai sekarang belum diserahkan ke Pemda. Makanya belum dibuka bagi bagi wisatawan," kata Pius saat dikonfirmasi, Kamis.
Ia juga mengaku belum mengetahui penyebab sarana dan prasarana wisata tersebut belum diserahkan ke Pemda Manggarai Barat. [rda]