WahanaNews-Labuanbajo | Mobil listrik pertama mengaspal di Labuan Bajo dekat Taman Nasional Komodo. Di sana juga ada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sebelumnya sudah diresmikan.
Kehadiran mobil listrik di Labuan Bajo ini menjadi pemeran penggunaan mobil listrik yang merupakan salah satu simbol tema utama kegiatan G20 yakni transisi ke energi bersih.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Hal itu dikatakan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Jatmiko.
Mobil listrik pertama di NTT mulai melintasi jalanan di Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores.
Labuan Bajo sebagai daerah wisata super premium di Tanah Air dengan destinasi unggulan Taman Nasional Komodo merupakan salah satu lokasi pelaksanaan acara sampingan (side event) pertemuan G20 Indonesia 2022.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Hadirnya mobil listrik dapat mendukung terwujudnya electrifying lifestyle di masyarakat dan merangsang adanya ekosistem kendaraan listrik bagi para pengusaha, pemerintah daerah serta instansi lainnya.
"Jadi ini juga untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik terutama di Labuan Bajo yang merupakan destinasi pariwisata super premium," katanya.
Jatmiko menjelaskan pemanfaatan mobil listrik dalam kondisi daya listrik penuh sekitar 39 kilowatt hour (kwh) dengan biaya sebesar Rp110 ribu.
Harga per kWh pengisian di SPKLU untuk pengisian daya cepat sebesar Rp2.466,78/kWh. Proses pengisian daya antara 0-70 persen membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
"Dalam kondisi daya penuh mobil listrik ini dapat menempuh jarak hingga 350 kilometer," katanya.
Jatmiko menambahkan penggunaan mobil listrik jauh lebih efisien dibandingkan dengan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak berharap ke depan penggunaan mobil listrik semakin bertumbuh di NTT. [jat]