WahanaNews-Labuanbajo | Keindahan alam Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) begitu mempesona. Tak cuma untuk liburan, Labuan Bajo kini mulai dilirik sebagai tuan rumah kegiatan olahraga berkonsep sport tourism. Salah satunya yaitu lari marathon. Labuan Bajo diharapkan jadi icon baru lokasi lari marathon di Indonesia.
Lari marathon di Labuan Bajo tak hanya menghadirkan pemandangan yang indah saja bagi para pelari, tapi juga tantangan tersendiri karena trek di sana yang sangat khas. Bisa menaklukkan marathon di Labuan Bajo bakal menjadi capain tertinggi seorang pelari.
Baca Juga:
Jabar International Marathon 2022 Digelar di Kabupaten Pangandaran
Hal ini diungkap ketua panitia IFG Labuan Bajo Marathon 2022, Fitri Istanti. Menurutnya kontur di Labuan Bajo sangat menantang bagi para pelari karena berbukit.
“IFG Labuan Bajo Marathon 2022 dapat menjadi capaian tertinggi seorang pelari saat berhasil menaklukkan kontur dan tantangan trek Labuan Bajo yang khas. Labuan Bajo Marathon 2022 adalah lomba jalan raya atau road race. Akan tetapi, topografi Labuan Bajo yang berbukit membuat konturnya sangat menantang,” kata Fitri Istanti.
Rute marathon di Labuan Bajo akan melewati pemandangan alam yang sangat indah. Para peserta bakal menikmati pemandangan bukit, lautan, dan kepulauan sekitar Labuan Bajo yang begitu memanjakan mata.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Gelar Lomba Lari Bogor Challenge 11K, Dongkrak Tagline Sport Tourism
Tak heran, ajang ini disebut sebagai marathon dengan rute yang menantang dan pemandangan yang menakjubkan atau the most challenging marathon route with the most beautiful scene.
“Berlari dengan elevasi yang bervariasi, cuaca tropis, serta kontur berbukit, dikombinasikan dengan pemandangan laut, gugusan pulau, dan pesona savana akan membawa setiap peserta pada pengalaman yang berkesan dan tak pernah ada sebelumnya,” Fitri Istanti menegaskan.
Topografi
CEO Mesa Race, Reza Puspo, memaparkan bahwa tantangan utama yang akan dihadapi para peserta adalah topografi berbukit khas Labuan Bajo, dengan elevasi yang bervariasi untuk setiap kategori.
“Untuk kategori Full Marathon (42K), elevasi bahkan mencapai 500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk kategori Half Marathon (21K), peserta harus menghadapi elevasi 364 meter di atas permukaan laut,” jelasnya.
Kategori
Sementara kategori 10K dan 5K masing-masing akan menghadapi elevasi sekitar 135 meter dan 73 meter di atas permukaan laut, dengan pemandangan Pantai Pede.
Peserta kategori 5K dan 10K juga akan melintasi perumahan warga Labuan Bajo, sehingga dapat melihat langsung kehidupan masyarakat Labuan Bajo.
IFG Labuan Bajo Marathon 2022 rencananya akan berlangsung pada 29 Oktober 2022. Ajang ini juga sekaligus mempromosikan pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan Destinasi Super Prioritas (DSP). [jat]