WahanaNews-Labuanbajo | Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Ade Sandi Parwoto berharap data statistik yang dihasilkan BPS menjadi indikator dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di yang digelar dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional tahun 2022 di Hotel Loccal Collection Labuan Bajo, pada Senin 26 September 2022.
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
Ade Sandi mengungkapkan, dalam FGD tersebut pihaknya mengundang mulai dari pemerintah, OPD terkait, pemilik hotel dan pelaku pariwisata lainnya guna mendiskusikan hal-hal yang dapat mengembangkan statistik pariwisata menjadi terupdate dan lebih dinamis.
"Jangan sampai Labuan Bajo yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas tetapi support data dan pemahaman indikator pariwisata tidak dipahami, " ungkapnya.
Ade menjelaskan, berdasarkan data BPS sektor pariwisata di Labuan Bajo mulai mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjugan di bandara maupun pelabuhan yang terus mengalami peningkatan seiring dengan melandainya pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Nilai Ekspor Aceh Hingga Triwulan III-2024 Capai 486,1 Juta Dolar AS
"Untuk itu harapan kami semua pelaku pariwisata di Labuan Bajo mengeliat, indikator lama kunjungan wisatawan atau ength of stay saat ini tercatat bagus, jumlah kunjungan bandara maupun pelabuhan juga bagus begitu juga dengan data MPD atau mobile positioning data, " kata Ade.
Selain itu, lanjut Ade, di Manggarai Barat khususnya Labuan Bajo mengalami surplus hampir 310 persen, artinya lebih banyak orang datang ke Labuan Bajo dibanding orang asli Labuan Bajo yang keluar.
"Hampir 300 ribu orang masuk Labuan Bajo sedangkan yang keluar hanya sekitar 72 orang, ini artinya Labuan Bajo menjadi tujuan pariwisata, " jelas Ade Sandi.
Ia juga mendorong agar kedepan daerah lain di Indonesia tersedia direct flight atau penerbangan baru langsung ke Labuan Bajo, bukan saja hanya dari Jakarta, Surabaya atau Denpasar Bali sehingga terkoneksi.
"Sehingga kedepan bukan dari Jakarta, Surabaya atau Bali saja yang tinggi kunjungannya tetapi bisa daerah Jawa Tengah atau Yogyakarta, sehingga kunjungan wisatawan lokal ke Labuan Bajo semakin meningkat, " ujarnya.
Eva, General Affair dari Hotel Sylvia Labuan Bajo mengaku melalui FGD ini menjadi bahan motivasi untuk terus meningkatkan standar pelayanan di hotel mereka, berdasarkan data statistik yang dipaparkan.
"Data ini penting sekali dan menjadi bahan evaluasi kami untuk terus meningkat pelayanan, jadi misalnya tahun ini orang yang berkunjung ke hotel kami berapa dibanding tahun lalu, misalkan kurang kan ketahuan, sehingga data ini bisa jadi bahan evaluasi, " pungkasnya. [jat]