WahanaNews-Labuanbajo | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi (Deputi 4) serta Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), mengadakan rapat hybrid (online dan offline) bersama lembaga terkait dan Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Labuan Bajo untuk membahas strategi penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Kamis (19/1/2022).
Kepala Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengatakan, pihaknya dan Kemenparekraf memiliki visi misi serupa, yaitu membangun pariwisata di Labuan Bajo, sehingga mampu memberikan keadilan pada semua sektor.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
"Sebagai salah satu pilar dari pariwisata berkelanjutan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal harus bisa ikut serta dalam rantai pasok industri pariwisata," kata dia dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (21/1/2021).
Fadjar melanjutkan bahwa dalam pariwisata, sudah tidak ada lagi kompetisi karena semua adalah pemenang, sehingga harus ada kolaborasi.
Ia juga mendorong agar 11 kabupaten koordinatif BPOLBF harus mulai menempatkan keunggulan dari daerahnya, terutama dari rantai pasok produksi, seperti beras, telur, dan sayur.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Hal itu agar produk tersebut bisa memenuhi pasar pariwisata dan dapat disalurkan ke hotel dan restoran.
Kolaborasi agar produk lokal masuk hotel dan restoran
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, diskusi juga bertujuan untuk menyukseskan berbagai peluang kolaborasi yang dapat dilakukan terutama untuk menguatkan rantai pasok pariwisata.
"Melalui diskusi ini pula, kita bisa saling berbagi informasi, sehingga dapat mengisi ruang-ruang yang selama ini masih kosong dan harapannya, produk pariwisata dan ekraf kita bisa terus berada di rantai pasok pasar pariwisata, terutama di Labuan Bajo," kata Shana.
Kemudian menurut Ketua BPC PHRI Manggarai Barat Silvester Wangge, diskusi itu adalah langkah yang baik untuk mulai memperkuat kembali rantai pasok pariwisata Labuan Bajo melalui produk lokal.
Pihaknya meyambut baik jika produk-produk lokal yang sudah siap jual bisa masuk di hotel-hotel dan restoran di Labuan Bajo.
"Bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat daftar kebutuhan hotel di Labuan Bajo dan sisi lain para pelaku UMKM lokal juga membuat daftar produk yang mereka punya, sehingga bisa saling mengisi," tutur Silvester. [rda]