WahanaNews-Labuanbajo | Pada forum acara Presidensi G20 tahun ini, Pemerintah mendorong pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk pulau-pulau kecil di kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Sekretariat Gabungan Bidang Sherpa Track dan Finance Track Susiwijono Moegiarso mengungkapkan Labuan Bajo menjadi salah satu lokasi untuk penyelenggaraan berbagai acara Presidensi G20.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Ada sekitar delapan kegiatan G20 yang akan dihelat di sini, antara lain2nd Sherpa Meeting serta beberapa pertemuan tingkat Working Group (Tourism, Supreme Audit, Energy Transition, Digital Economy, Trade-Invesment-Industry).
Menurut Soesiwijono, kehadiran listrik tenaga surya di pulau terpencil bukan hanya menunjukkan komitmen Indonesia untuk penggunaan sumber listrik ramah lingkungan, tetapi juga secara nyata dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah terisolir dalam menopang kehidupan mereka.
Listrik tenaga surya di pulau kecil mampu mendorong produktivitas dan perekonomian masyarakat setempat, di antaranya usaha es batu, pertukangan terkait listrik, isi ulang air galon, dan usaha penyimpanan hasil penangkapan ikan dengan alat pendingin.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Ini contoh nyata yang sangat bagus untuk kami tunjukkan di forum acara Presidensi G20 di Labuan Bajo," jelas Susiwijono dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Selasa (1/3).
Rangkaian kegiatan dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, terdiri dari 184 agenda kegiatan utama (KTT, Pertemuan Tingkat Menteri, Gubernur Bank Sentral, Sherpa/Deputies, Working Group dan Engagement Group), dan sekitar 254 side-events dan Road to G20 yang diselenggarakan di sekitar 25 lokasi di seluruh Indonesia.
PT PLN (Persero) berkomitmen untuk memasok listrik ramah lingkungan dalam mendukung seluruh rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia 2022, tidak hanya untuk penyelenggaraan rangkaian acara pertemuan G20, tetapi juga sebagai show-case pendukung pertemuan utama, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa listrik ramah lingkungan telah hadir di pulau-pulau kecil dalam menopang kehidupan masyarakat terpencil.