WahanaNews-Labuanbajo | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno didemo anak muda yang tergabung dalam Aliansi Labuan Bajo, di kantor Kemenparekraf pada Senin (8/8/2022).
Mendapati hal tersebut, Sandiaga Uno justru bergegas turun dari mobil dan menunda sejenak sejumlah rapat yang diagendakan.
Baca Juga:
Kemenparekraf Hadirkan 'Wonderspace by Wonderful Indonedia' di Stasiun MRT Bundaran HI Kenalkan 5 DPSP
Dari atas mobil orasi, mereka meneriakkan kekecewaannya atas kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo yang mencapai Rp3,7 juta per orang.
Sandiaga kemudian menemui para peserta aksi dan berdiskusi singkat dengan mereka di depan kantor Kemenparekraf, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Kedatangan Sandiaga Uno di tengah-tengah aksi unjuk rasa rupanya mendapatkan apresiasi dari para demonstran. Mereka berterima kasih kepada Sandiaga Uno yang bersedia menerima dan mendengarkan keluh kesah mereka.
Baca Juga:
Sandiaga Dorong Pelaku Ekraf Bekasi Maksimalkan Digitalisasi dalam Pemasaran
"Selamat datang, selamat bergabung dengan massa aksi, kami dari Aliansi Labuan Bajo berterima kasih atas kesediaan bapak sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai seorang menteri karena kami masyarakat Labuan Bajo, kami representatif teman-teman kami, saudara-saudara kami, meminta pertanggungjawaban terkait dengan sistem peran pariwisata yang sampai hari ini menghadirkan luka mendalam bagi kami," kata orator.
"Terima kasih bapak, selanjutnya kita akan melakukan proses diskusi. Dari atas mobil komando kita apresiasi untuk kedatangan Pak Menteri kita Pak Sandiaga Uno," ujar orator lagi disambut tepuk tangan meriah.
Mendengar keluh kesah para demonstran, Sandiaga Uno menyampaikan keputusan terkait kenaikan tiket masuk Pulau Komodo telah ditetapkan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) telah menunda kenaikan tarif hingga tanggal 31 Desember 2022 mendatang.
Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya bersama Pemprov NTT akan melakukan sosialisasi dan berdiskusi dengan seluruh stakeholders, termasuk masyarakat dan pelaku usaha parekraf.
"Keputusan dari pemerintah dan sudah diumumkan oleh Pemerintah Provinsi NTT untuk menunda sampai 31 Desember. Selama ini bertransisi dan kita akan mensosialisasikan, berdiskusi," kata Sandiaga Uno.
Sementara itu, terkait aksi unjuk rasa, Sandiaga Uno meminta mereka untuk berpindah tempat ke sisi Barat Daya Monas. Selanjutnya, mereka diundang untuk ngopi bareng di kantor Kemenparekraf pada hari ini, pukul 16.00 WIB.
"Tapi disiapkan apa yang mau disampaikan, saya ucapkan terima kasih, tolong membubarkan diri supaya tidak membuat keramaian demi ketertiban kita. Nanti disiapkan makanan dulu temen-temen, belum pada makan kan?," katanya.
Sudah makan pak," kata peserta aksi.
"Kalau gitu nanti disiapin kopi, ngopi dulu," ujar Sandiaga Uno.
"Jam 4, kami bergeser ke sana ya, Pak," ucap peserta aksi lagi.
Secara terpisah, Sandiaga Uno menyampaikan akan menerima perwakilan dari Aliansi Labuan Bajo di kantor Kemenparekraf.
Dirinya akan mencatat seluruh keluh kesah dan aspirasi mereka untuk mendapatkan solusi yang mengakomodir semua usulan dan masukan masyarakat.
"Tadi baru saja menemui Martinus dari Aliansi Masyarakat Komodo, tentunya kita hargai kebebasan untuk memberikan aspirasi, tapi kita geser ke arah di tempat Barat Daya Monas yang memang disediakan untuk orasi sesuai dengan pengaturan ketertiban di sini," ujar Sandiaga Uno. [jat]