WahanaNews-Labuanbajo | Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyebut Presidensi G20 Indonesia berdampak positif bagi pelaku UMKM.
Untuk itu, badan di bawah koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu memastikan, kesiapan rantai pasok dan pasokan untuk bidang usaha 30 subsektor parekraf di wilayah tersebut dalam rangka mendukung dan menyukseskan perhelatan G20.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan, ada permintaan pemenuhan rantai pasok sektor parekraf yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Khususnya saat dimulainya rangkaian acara forum G20, di mana Labuan Bajo menjadi salah satu wilayah penyangga dan lokasi beberapa acara termasuk side event.
“Karena itu, kami berupaya memastikan supply terutama produk UMKM bisa memenuhi demand yang ada dengan kualitas, kapasitas, dan manajemen yang terjaga dengan baik,” kata Shana dalam keterangan tertulis, Rabu 23 Maret 2022.
Menurutnya, sedikitnya ada 13 bidang usaha pariwisata dan 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi supply potensi rantai pasok sektor parekraf.
Baca Juga:
Baby Jill, Sosok Miliarder Muda dengan Kerajaan Bisnis Fenomenal di Asia Timur
13 bidang usaha pariwisata yang dimaksud mencakup Daya Tarik Wisata, Kawasan Pariwisata, Jasa Transportasi Wisata, Jasa Perjalanan Wisata, Jasa Makanan dan Minuman.
Kemudian, Penyediaan Akomodasi, Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi, MICE, Jasa Informasi Pariwisata, Jasa Konsultan Pariwisata, Jasa Pramuwisata, Wisata Tirta, dan Spa.
Sementara 17 subsektor ekraf berpotensi rantai pasok mencakup game, arsitektur, interior design, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner fIlm (termasuk animasi dan video), dan foto. Lalu, desain komunikasi visual, televisi dan radio, periklanan, kriya, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.
Hingga kini terdapat 250 lebih UMKM ekraf yang terdaftar dan 263 TA/TO (travel agent/tour operator) terdaftar yang siap men-support perhelatan G20 di Labuan Bajo.
“Kami merancang konsep khusus untuk memastikan rantai pasok berjalan baik dengan membentuk ekosistem Creative Hub Floratama,” sebut Shana.
Ekosistem Creative Hub Flores, Alor, Lembata dan Bima (Floratama) merupakan ekosistem pengembangan Industri pariwisata dan ekonomi kreatif di 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF. Ekosistem yang dimaksud mencakup enam langkah.
Yang pertama Ideathon #RinduLabuanBajo yakni program kompetisi ide yang dilaksanakan oleh BPOLBF yang bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide terbaik guna menciptakan inovasi dan solusi yang mampu menyelesaikan tantangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores.
“Tujuannya untuk inovasi, promosi, dan sinkronisasi,” katanya.
Kedua Floratama Academy yang merupakan rangkaian program inkubasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah koordinatif Floratama dan sekitarnya.
Melalui program inkubasi usaha dan bimbingan teknis para ahli secara daring dan luring.
Kemudian ketiga ada Floratama Digital Investment untuk memperluas akses pembiayaan.
Dan keempat made in Floratama yakni, standarisasi produk dan jasa yang sustainable sesuai konsep people, profit, dan planet.
Kelima pasar Floratama yakni akses pasar atau penjualan produk kreatif, serta keenam Floratama Travel Pass yakni penjualan jasa pariwisata.
“Dan untuk mewujudkan ekosistem tersebut beberapa rencana aksi kami lakukan sepanjang tahun ini mencakup kolaborasi pentahelix, inventarisasi demand, inventarisasi supply, temu bisnis, dan perjanjian kerja sama untuk memperkuat kolaborasi semua pihak,” kata Shana. [rda]