Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
WahanaNews-NTT | Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Tuanatuk , Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, diduga “sunat” upah kerja/Harian Orang Kerja (HOK) pekerjaan fisik pembangunan Balai Desa tahun anggaran 2023 dan pembangunan 12 unit WC.
Dugaan tersebut ditengarai oleh sikap Pemerintah Desa dalam hal ini TPK yang tidak transparan dalam pelaksanan kegiatan di Desa, bahkan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) Desa Tuanatuk yang tidak boleh dilihat oleh siapapun kecuali kepala desa dan perangkatnya.
Sesuai prinsip umum pengelolaan keuangan desa terdapat tiga aspek yakni transparansi, partisipasi dan akuntabilitas yang seharusnya menjadi landasan pijak para pengelola keuangan di tingkat desa, namun sangat disayangkan prinsip dasar tersebut rupanya hanya menjadi slogan belaka bagi pemerintah Desa Tuanatuk.
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Kondisi Terkini Bangunan WC.
Menurut penuturan salah seorang tenaga kerja yang enggan disebutkan namanya mengaku curiga dengan bilangan HOK yang tercantum di papan informasi tersebut.
Saat diwawancarai, dirinya pun seolah-olah bingung dengan anggaran HOK, mirisnya pekerjaan tersebut sudah berjalan tapi papan informasi belum di tempel, sementara TPK menyampaikan ke kepala tukang, Mes Kiak saat di temui media WahanaNews-NTT.Co di lokasi proyek.
"Yang menjadi pertanyaan buat para pekerja, awal penyampaian TPK ke kami tukang satu bangunan WC HOK-nya sebesar Rp. 1.500.000 dan berjalannya pekerjaan WC, barulah pendamping desa perintah TPK pasang papan Informasi, setelah papan informasi di pasang, di situ tercatat Pagu Dana sebesar Rp 140.458.200 dan besaran HOK Rp. 2.440.000 maka dengan hal itu patut diduga TPK punya niat mau sunat HOK." ungkapnya.
Desain RAB dan Gambar Rencana Pembangunan WC.
Lanjut Mes Kiak meminta kepada pihak pemerintah desa lebih trasparansi karena mereka merasa di tipu.
Ditambahkan lagi salah satu pekerja yang enggan namanya di sebut yang saat ini bekerja bangunan baru balai Desa Tuanatuk mengatakan bahwa pihaknya diminta kerja balai desa sampai terima kunci tetapi di papan informasi HOKnya di tulis tangan pake Spidol sebesar Rp. 30.900.000. " untuk itu kami menduga ada indikasi penipuan." ketusnya.
Pantauan Media ini, Pembangunan Balai Desa terlihat tidak memiliki bekas galian pada bagian fondasinya.
Kondisi Terkini Bangunan Balai Kemasyarakatan (Balai Desa).
TPK Desa Tuanatuk saat di konfirmasi lewat telpon seluler tidak merespon baik dengan wartawan.
Saat berita ini diterbitkan kepala Desa Tuanatuk belum bisa ditemui meski Media sudah berusaha konfirmasi lewat telpon seluler masuk tapi tidak diangkat dan media berusaha menemui kades di kediamannya tetapi menurut pengakuan istrinya Kades tidak berada di tempat. [frs]