NTT.WahanaNews.co, Rote Ndao - Impian warga Desa Lidabesi dan Oematamboli, Kecamatan Rote Tengah dan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk menikmati air bersih harus pupus lantaran proyek pengadaan air bersih dari Dinas PUPR melalui Bidang Bina Marga yang dikerjakan tahun 2023, diduga terbengkalai.
Mirisnya lagi proyek yang bersumber dari APBD 2 itu dikerjakan tanpa papan nama proyek. Hal itu mengundang kekesalan sejumlah warga.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi Proyek SPAM Rp 2,4 Miliar di Pakpak Bharat, Kejari Dairi Diminta Usut
Kepada WahanaNews-NTT.co, Senin (20/11/2023), salah seorang warga yang mengaku bernama Andri Ndolu mengatakan, proyek itu sudah berjalan dan sudah PHO sekitar 3 bulan, dengan anggaran yang tidak diketahui masyarakat karena selama pekerjaan tidak ada papan informasi.
"Anehnya, meski bentuk fisiknya ada, tidak banyak warga yang tahu dengan proyek ini, termasuk kontraktor yang mengerjakannya, karena tidak ada plang yang dipasang," jelas Andri warga Dusun Baubafan, Desa Oematamboli ini.
Menurut Andri, sebelumnya memang ada uji coba yang dilakukan oleh kontraktor dan pihak Dinas dan airnya jalan. Namun selesai pekerjaan dan serah terima air tak kunjung keluar sampai hari ini. " Kami warga sangat membutuhkan air." tutur dia.
Baca Juga:
Proyek Fisik 2022 di Kota Subulussalam Belum di Bayar ke Rekanan
" Tujuannya pemerintah adalah menyediakan air bersih untuk warga. Namun, setelah fisiknya dibuat, kini ditinggal begitu saja. Hampir tiga bulan sudah proyek itu dikerjakan, namun setetes air pun tak ada yang mengalir ke keran warga, sehingga warga benar-benar kecewa," ketus Andri menambahkan.
Terpisah, ketua komisi C DPRD Kabupaten Rote Ndao,Petrus J. Pelle ketika dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023) menegaskan bahwa jika pekerjaan itu sudah di PHO maka bisa dipastikan masyarakat telah menerima manfaatnya bukan hanya nonton meteran dan keran saja.
" Seharusnya sesuatu pekerjaan kalau sudah PHO masyarakat sudah bisa nikmati bukan hanya masyarakat nonton meteran dan keran." tegas Petrus J. Pelle.
Dia juga meminta kepada PDAM Rote Ndao agar segerah fungsikan pekerjaan perpipaan tersebut agar masyarakat bisa menikmati, jangan di biarkan nanti jadi mubazir.
Petrus pun berharap agar APH bisa melakukan penelusuran terhadap perkerjaan tersebut, karena bagi dia jika pekerjaan itu sudah PHO tetapi air tak bisa jalan maka patut diduga pipa dan pompa tidak sesuai spek, tutupnya lewat telpon seluler. [frs]