WahanaNews-NTT | Kepala Desa Pemana, La Ampo, berniat mendatangkan Investor untuk mengolah potensi kelautan dan perikanan di wilayahnya. Niat ini muncul setelah adanya permintaan dari beberapa investor yang sempat menemuinya.
Meski demikian, La Ampo masih belum bisa memastikan hadirnya beberapa investor tersebut lantas dirinya belum mendapatkan ijin dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sikka.
Baca Juga:
Investor Siap Masuk, Anindya Bakrie: Target Investasi Rp 1.900 Triliun di Depan Mata
Kepada WahanaNews-NTT.co, Sabtu (04/02/2023) La Ampo menyampaikan, niatnya mendatangkan investor tersebut semata-mata termotivasi karena dirinya lahir di Kabupaten Sikka yang setidak-tidaknya bisa punya kontribusi dalam pembangunan di Kabupaten ini.
“Motivasi saya untuk mendatangkan investor ini karena saya berpandangan bahwa saya lahir di Kabupaten Sikka, setidak-tidaknya kita harus punya kontribusi bagaimana kita pikirkan membantu pemerintah untuk kita bangun bersama-sama Kabupaten Sikka,” ujar La Ampo.
Menurut dia, Kabupaten Sikka tidak bisa dibangun oleh segelintir orang, harus ada kebersamaan. Dalam konteks kebersamaan itu salah satunya adalah ide dan gagasan. Kalau memang ada ide dan gagasan yang secara logika bisa membangun Kabupaten ini, itulah yang diutamakan dan harus diperjuangkan, dari ide dan gagasan itu barulah dikaji, dianalisa oleh teman-teman dari Kabupaten, tandas Kades Pemana dua periode ini.
Baca Juga:
WNA China Tersangka Kasus Judi Online Nyamar Jadi Investor di Indonesia
La Ampo menyebutkan, secara kebetulan Pemana memiliki potensi berupa Perikanan dan Kelautan serta Pariwisata. Sehingga menurut pandangan kami adalah, ketika sudah punya ide dan gagasan itu maka yang pertama adalah mendatangkan investor.
"Investor itu harus kita undang kesini, bukan hanya ngomong, tetapi secara langsung dia bisa lihat," pungkasnya.
Untuk itu tutur La Ampo, jika dibolehkan atau tidak dipersoalkan, maka pihaknya akan mendatangkan investor tersebut. "Ketika kita mau datangkan investor, maka cepatlah kita datangkan," tambah dia.
Kapal-Kapal Ikan Milik Nelayan di Pemana (Foto: Frans Dhena)
Karena menurut La Ampo, investor itu butuh kepastian, butuh kecepatan dan butuh kenyamanan.
"Jadi ketika dia datang kesini akan melihat potensi yang ada disini, kemudian secara faktanya dia masuk akal seperti nelayan yang banyak dengan hasilnya yang begitu besar, jelas para investor itu akan tertarik. Oleh karena itu butuh kecepatan dan kepastian hukum dari Pemerintah Daerah," imbuhnya.
Meski demikian, La Ampo mengingatkan bahwa ketika para investor itu datang lantas tidak memaksakan diri agar pihaknya mengikuti kemauan investor.
Lanjut La Ampo menuturkan, setidak-tidaknya ketika investor itu ketika mau berinvestasi diwilayah kita hendaknya juga harus mematuhi aturan main dalam wilayah dimana investor itu berinvestasi.
Ia mencontohkan, Pemda menyiapkan lahan dan fasilitas seperti bangunan dan bahkan bisa saja Pemda juga diberi ruang untuk menanam saham. Dari proses ini saja dapat memberikan tambahan PAD. " Dari fasilitasnya kita dapat, dari bagi hasil usahanya kita dapat dan dari pajak pun kita dapat," sebut La Ampo sembari menunggu respon panggilan masuk dari Investor Arab Saudi.
Sebuah perusahaan itu bisa berjalan baik, jika memiliki daya dukung yang kuat. La Ampo meyakini bahwa jika investor tersebut bisa dibolehkan masuk dan berinvestasi maka pihaknya telah menyediakan daya dukung yang dibutuhkan.
Terhadap niatnya ini, La Ampo berharap dukungan Pemerintah Daerah baik Kabupaten, Provinsi dan juga Pusat untuk mendukungnya, karena ia menyadari bahwa wilayah dimana dia memimpin sekarang merupakan daerah konservasi.
Namun dengan keyakinan kuat, La Ampo yang sudah dua periode menjabat sebagai Kepala Desa Pemana ini yakin jika niatnya ini tercapai niscaya Kabupaten Sikka yang kaya akan potensi kelautan dan perikanan ini bisa maju dan berkembang. [frs]