Wahananews-NTT | Belum lama beroperasi di kota Ende, Taksi Online " Maksim " menuai protes hingga penolakan dari para sopir Angkutan Kota (Angkot).
Beroperasinya Maksim di Kota Ende dinilai sangat merugikan para sopir angkot, sebab sejak datangnya Maksim membuat pendapatan para sopir Angkot turun drastis.
Baca Juga:
Pengakuan Sopir Taksi Online yang Dipukul Oknum Polisi: Saya Tertekan dan Syok!
" Kami merasa dirugikan dengan kehadiran maxim. Pendapatan kami berkurang sejak maxim ada di Kota Ende ini," ujar Fiktor VA salah satu sopir Angkot yang dijumpai media pada saat melakukan aksi penolakan Maksim di kantor Bupati,pada Senin 5/02/2023.
Perwakilan Sopir Angkot bertemu Bupati Ende. (Foto: Torres)
Baca Juga:
Gadis Asal NTT yang Begal Taksi Online Mengaku Terinspirasi Adegan Film
Ia mengaku bahwa, Pendapatannya sebelum hadirnya Maksim itu berkisar Rp.400-450/hari, Namun sejak adanya Maksim, dirinya hanya memperoleh pendapatan Rp.150-200/hari.
Bagaimana kita mau beli makan, bayar pajak, bisa- bisa mati kita,barang- barang sekarang serba naik,pintanya dengan raut wajah kesal.
Melihat dengan kondisi demikian dirinya menegaskan akan menolak kehadiran maksim di kota ende karena mematikan perekonomian para sopir Angkutan Kota.
Dirinya berharap kepada Bupati Ende untuk bisa mengatasi persoalan yang dialami. Tutupnya.
Sementara itu Bupati Ende Djafar Ahmad dengan tegas mengatakan melarang kehadiran Maksim beroperasi di Ende.
"Untuk sementara waktu kita larang dulu Maksim beroperasi di Ende, sambil melakukan pembenahan-pembenahan,"ujar Bupati Djafar saat berdialog dengan para sopir angkut di ruangan rapat. [frs]