WahanaNews-NTT | Anggota DPRD Sikka Stefanus Sumandi menyatakan bahwa dirinya tidak terima jika warga masyarakat diperlakukan tidak adil.
Pernyataan ini muncul sesaat setelah dirinya menyaksikan secara langsung tindakan penjaga pintu keberangkatan pelabuhan Laurens Say yang melakukan tindakan kasar kepada warga, sehingga orang tersebut hampir jatuh ditengah-tengah calon penumpang yang hendak naik kapal.
Baca Juga:
Peringati HUT Megawati Soekarnoputri, DPC PDI-Perjungan Kota Bekasi Lakukan Ini
"Sebagai anggota DPRD Kabupaten Sikka, saya tidak terima warga masyarakat diperlakukan tidak adil oleh penjaga pintu keberangkatan di pelabuhan Lorens Say Maumere." ucap Stef Sumandi.
"Malam ini saya saksikan warga ditarik paksa oleh seorang penjaga pintu keberangkatan dengan cara sangat kasar dan menimbulkan orang tersebut hampir jatuh di tengah calon penumpang yang hendak naik ke kapal," lanjut dia.
Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sikka ini, kalau saja dia jatuh maka kemungkinan besar akan diinjak oleh pergerakan orang yang berebutan keluar dari ruang tunggu.
Baca Juga:
Peringati HUT ke-52, PDI Perjuangan Jabar Gelar Penanaman Pohon Serentak
"Saya minta hentikan sikap arogan dan tindak kekerasan seperti ini dengan alasan apapun." Pintanya tegas.
Stef Sumandi mengatakan, kalau saja menduga orang tersebut tidak memiliki tiket seperti penjelasan petugas keamanan lain kepada dirinya, mengapa semua orang yang hendak naik ke kapal PELNI tidak diperiksa tiketnya. Mengapa ada banyak orang lain yang dibiarkan masuk dan naik ke kapal tanpa tiket tapi dikecualikan untuk orang tertentu, ujarnya menanyakan.
"Hentikan arogansi di pelabuhan Laurensius Say Maumere. Buatlah aturan yang benar dan jalankan dengan benar pula. Biasanya sikap arogansi itu timbul karena tidak ada aturan untuk menata," pungkas Stef Sumandi.
Dia pun mengingatkan, kalau tidak mampu bertindak lebih manusiawi lebih baik berhenti saja. Jangan paksa diri menjadi petugas di penjaga pintu.
Masih ada banyak orang lain yang lebih mampu bekerja di sana. "Saya tidak terima rakyat diperlakukan demikian." ketus Stef marah. [frs]