Baca Juga:
Korban Penganiayaan Di KM 19 Di Depan Masjid AT Taqwa Kondisi kritis
WahanaNews-NTT | Korban penganiayaan Oknum Anggota Lanal Maumere, Andreas William Sanda alias Andre melaporkan Petrus Dei, ayah kekasihnya yang diduga turut serta dalam melakukan penganiayaan terhadap dirinya.
Andre, melalui tim kuasa hukumnya, Viktor Nekur cs kepada awak media, Senin (05/06/2023) membenarkan bahwa pihaknya diberi kuasa oleh Andre selaku korban untuk melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh ayah kekasihnya saat sebelum Andre mendapatkan penganiayaan secara sadis oleh 3 (tiga) oknum Anggota Lanal Maumere.
Menurut Viktor, Petrus Dei yang adalah ayah kekasihnya Andre ini disebut sebagai orang pertama yang juga melakukan dugaan tindak pidana penganiayaan yang terjadi di kos Misir.
Baca Juga:
Jadi Korban Penganiayaan, Anak Petinggi GP Anshor Alami Trauma Otak
"Hari ini kami selaku tim kuasa hukum melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan yang terjadi di kos Misir terhadap korban. Yang kami laporkan ini pelaku yang pertama itu yang adalah ayah dari Icha teman sekaligus pacarnya korban (Andre-red)," beber Viktor.
Lebih lanjut kata Viktor berharap agar setelah dalam pengembangan BAP akan muncul pihak-pihak lain yang juga terlibat seperti mamanya Icha, pamannya dan juga neneknya Icha.
Viktor menjelaskan, adanya keterlibatan pihak lain tersebut, karena dirinya sangat yakin bahwa Andre disiksa didalam rumah Petrrus Dei dan disaksikan langsung oleh mamanya Icha, Pamannya Icha dan juga neneknya Icha.
Bahkan lanjut Viktor Nekur, mereka itulah yang diduga turut menyiapkan peralatan seperti, selang dan juga balsem yang dipakai untuk menyiksa Andre sembari berharap agar semuanya bisa terungkap apa motif dibalik semuanya itu, hingga korban harus menderita fisik, mental yang terlalu berat.
Lebih lanjut, ketika ditanya apakah peristiwa penganiayaan tersebut sudah direncanakan terlebih dahulu Viktor menyatakan bahwa itu nanti di kepolisian.
Namun menurut dia, jika mengikuti dari alurnya ketika terjadi penganiayaan berat atau penyiksaan berat di rumahnya Petrus Dei ini, ternyata semua sudah disiapkan seperti sebut Viktor, selang yang sudah terpotong untuk mencambuk di punggung dan balsem yang juga sudah disiapkan dalam keadaan utuh.
Dikatakan Viktor, hal-hal inilah yang bagi dirinya melihat bahwa bolehlah sebagai manusia pasti punya tingkat kekeliruan namun jangan sampai kebablasan seperti itu. Kita tidak punya peri kemanusiaan memperhitungkan atau melihat tingkatan pengajaran atau pembinaan, tutur Viktor mengingatkan. [frs]