WahanaNews-NTT | Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari satuan Komando Distrik Militer (Kodim) 1612/Manggarai hadir di Desa Ndehes, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, NTT.
Kehadiran kelompok militer ini bertujuan membawa misi mulia bagi warga masyarakat setempat, antara lain memasang pompa hidram di wilayah Dusun Watualo.
Baca Juga:
Mutasi Besar-Besaran di Tubuh TNI, Panglima Tunjuk 10 Pati Dampingi KSAD
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1612/Manggarai, Letkol. Arh. Drian Priyambodo, S.E, menyebut pemasangan pompa hidram ini bertujuan untuk mendukung irigasi pertanian warga setempat.
"....dengan dipasang ratusan meter pipa, termasuk mengalir ke areal persawahan yang sulit terjangkau," ungkap Dandim Priyambodo, dikutip dari halaman facebook Kodim 1612/Manggarai, Rabu (2/11/2022).
Cara kerja pompa hidram ini, jelasnya, adalah dengan membendung sumber air lalu dikumpulkan di bak retensi. Setelah itu, air disalurkan menggunakan energi kinetik dengan memanfaatkan sudut elevasi ke bawah untuk kemudian diterima pompa hidram.
Baca Juga:
Panglima Agus Subianto Angkat Letjen Richard Tampubolon Sebagai Kasum TNI
Pompa hidram lebih lanjut, kata Dandim Priyambodo, akan mendorong air ke atas untuk kemudian dimasukkan ke bak reservoir primer, lalu ke reservoir sekunder untuk kemudian dialirkan ke rumah-rumah penduduk dan area persawahan warga.
Pemakaian pompa hidram ini tidak membutuhkan listrik. "Karena menggunakan energi kinetik, pompa hidram ini dapat dioperasikan tanpa listrik," terangnya.
Desa Ndehes termasuk bagian dari wilayah Komando Rayon Militer (Koramil) 1612-01/Ruteng. Dipasangnya pompa hidram ini disambut penuh antusias oleh masyarakat setempat, terutama oleh warga Dusun Watualo.
"Dengan adanya program ini, kami khususnya Aparatur Pemerintahan Desa dan masyarakat di Dusun Watualo, Desa Ndehes, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai sangat berterima kasih dan mendukung penuh program ini," ungkap Kepala Desa Ndehes, Maksi Dugis.
Pemasangan pompa hidram ini, demikian Maksi, sangat membantu program pertanian warga di desanya. Dikatakannya, warga masyarakat di desanya selama ini cenderung dihadapkan pada masalah kekurangan air dalam menjalankan usaha pertanian.
"...kami sangat dibantu oleh program tersebut sehingga ke depannya kami bisa mengairi persawahan warga kami tanpa takut kekurangan air," pungkas Maksi. [frs]